Sertifikasi Tanah Dibahas dalam GTRA Summit 2022, Ini 7 Pemahamannya

9 Juni 2022, 19:24 WIB
GTRA Summit diharapkan bisa memberikan sertifikasi tanah untuk kesempatan lebih bagus /Dokumentasi : kemenparekraf.go.id/

KARANGANYARNEWS - Penerbitan sertifikasi tanah di destinasi wisata dapat mendorong terciptanya peluang usaha serta lapangan kerja yang lebih luas, demikian disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, usai menghadiri acara Sambung Rasa GTRA (Gugus Tugas Reforma Agraria) Summit 2022, di Patuno Resort, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Rabu (8/6/2022).

Menurut Sandiaga, masalah tanah jika tersertifikasi, secara tiba-tiba bisa mendatangkan peluang untuk keluar dari kemiskinan yang absolut bagi masyarakat, terutama masyarakat di pesisir. 

Persoalan sertifikasi tanah diakui Sandiaga, kerap menjadi hambatan bagi pelaku pariwisata, ekonomi kreatif juga masyarakat terutama di daerah pesisir yang ingin mendapatkan akses permodalan dari lembaga keuangan formal untuk memulai usaha, bahkan Presiden Joko  widodo pun memberikan arahan supaya ada percepatan proses penerbitan sertifikasi tanah.

Berikut 7 pemahaman tentang GTRA Summit 2022, seperti dilansir Siaran Pers Kemenparekraf. 

1. Masalah Reforma Agraria

Baca Juga: Indonesia dan Delegasi EdWG G20 Siap Berkolaborasi, Inilah 8 Penegasan untuk Pulihkan Pendidikan

GTRA Summit 2022 merupakan tim yang dibentuk sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2018 untuk menyelesaikan masalah-masalah terkait reforma agraria. 

2.  Bahas Hambatan 

Dalam GTRA Summit 2022 akan dibahas mengenai hambatan yang dihadapi, karena selama ini banyak kendala reforma agraria, salah satu penyebab sulitnya sertifikasi tanah, karena terjadinya tumpang tindih kewenangan suatu wilayah atau destinasi. 

3. Bahas Solusi

Tak hanya hambatan yang dibahas dalam kegiatan ini, karena solusi yang akan diambil juga akan diuraikan, mengingat hal ini merupakan bagian dari penciptaan peluang serta upaya mensejahterakan masyarakat serta memulihkan ekonomi. 

4. Kesempatan Terbuka

Baca Juga: Sudah Mengalah, Tapi Masih Akan Digugat Secara Hukum. Rumitnya Sengketa Tanah di Gedongan Colomadu

Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala BPN, Sofyan A. Djalil sependapat dengan Menparekraf Sandiaga, bahwa saat sertifikasi tanah dilakukan dengan mudah, maka kesempatan untuk memulai usaha akan lebih terbuka.

5. Kesempatan Mendapatkan Pinjaman

Ketika tanah sudah disertifikatkan maka terbuka kesempatan untuk mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan formal, apalagi pemerintah telah mengalokasikan dana KUR atau Kredit Usaha Rakyat, sekitar Rp 200 triliun dengan bunga semakin rendah sekitar 6 persen. 

6. Libatkan Beberapa Kementrian 

GTRA Summit 2022 juga akan melibatkan berbagai kementerian, untuk mencari solusi-solusi kreatif terhadap irisan kewenangan antar kementerian serta masalah-masalah terkait untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

7. Pentingnya Kehadiran Menparekraf

Baca Juga: Dugaan Aksi Mafia Tanah, Sebidang Tanah di Karanganyar Miliki Dua Sertifikat

Kehadiran Menparekraf dinilai Anggota DPR RI dari Daerah Perwakilan Sulawesi Tenggara, Hugua sangat penting, karena berharap ke depannya sebagaimana target pemerintah pusat, kurang lebih Rp 2 ribu triliun APBN kedepan, tidak bisa diharapkan dari sektor migas, tapi lebih kepada sektor jasa, tentunya jasa pariwisata menjadi sangat strategis. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler