Network
KARANGANYARNEWS - Jalan-jalan ke pegunungan terasa sangat menyegarkan, memandangi hijaunya pohon-pohon pinus yang terhampar luas di depan mata.
Mengunjungi Kabupaten Karanganyar, tidak dapat dilepaskan dari Gunung Lawu, yang keberadaannya saling berhubungan serta mempengaruhi kondisi fisik dan sosial dari kecamatan di sekitarnya seperti Kecamatan Tawangmangu, Kecamatan Jenawi serta Kecamatan Ngargoyoso.
Di balik rimbunnya tanaman-tanaman pinus di Gunung Lawu, tersembunyi cantik gemericik air dari beberapa air terjun, salah satunya di Dusun Munggur, Desa Girimulyo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.
Air terjun yang terletak tak jauh dari Candi Cetho ini, dipercaya keberadaannya akibat kejadian alam di daerah itu, seperti dirangkum dari laman website disparpora.karanganyarkab.go.id.
Berikut 4 hal yang mempengaruhi keberadaan Air Terjun Parang Ijo, yang kini sudah dilengkapi berbagai fasilitas, yakni tempat bermain anak, flying fox, kolam renang, gasebo atau gardu pandang, kios souvenir, rumah makan, Home Stay serta tak jauh dari tempat pemujaan Sarasvati.
1. Pohon Tua
Di sebuah desa, diperkirakan tahun 1942 ada sebuah pohon tua yang sangat besar, didominasi warna hijau serta dianggap keramat karena pohon ini tidak bisa ditebang.
2. Banjir Besar
Banjir besar yang dikenal sebagai Baru Klinting melanda daerah tersebut, dan ikut menumbangkan pohon keramat itu serta membawanya bersama derasnya arus, namun pohon tetap berdiri tegak, mendapatkan tempat baru, secara kebetulan menempati diantara tebing (parang), sehingga mempermudah aliran air dari atas tebing menuju lembah melalui batangnya
3. Muncul Banyak Lumut
Aliran air yang terus menerus mengalir dari atas tebing menuju lembah, membuat pohon semakin hijau karena ditumbuhi lumut-lumut.
