Siswa SD  di Grobogan Meninggal Diduga Dianiaya Teman Sekolah, Begini Kronologinya

- 17 Januari 2022, 18:34 WIB
Polisi bongkar makam siswi SD yang diduga meninggal karena dianiaya di Grobogan.
Polisi bongkar makam siswi SD yang diduga meninggal karena dianiaya di Grobogan. /Polres grobogan

KARANGANYARNEWS – Polres Grobogan masih menyelidiki kematian Sherly Margareta alias SM (12), seorang siswi kelas VI SDN 5 Karangrejo, Grobogan.

Ada dugaan kematian karena dianiaya tiga teman sekolahnya. Korban meninggal dunia dengan luka lebam di paha, dada, perut dan leher akibat pukulan benda keras.

Ayah korban, Pujiyanto, menceritakan kronologi sebelum Sherly meninggal. Menurut dia, sepulang sekolah pada 18 Desember 2021 lalu anaknya mengeluh sakit.

Baca Juga: Diduga Meninggal Tak Wajar, Polisi Bongkar Makam Siswa SD yang sudah Dikubur 24 Hari

Paginya, Minggu (19/12/2022), lanjut Pujiyanto, Serlhy pergi ke undnagan ulang tahun seorang temannya di tempat wisata Sumber Jati Pohon.

Namun, sepulangnya dari acara itu Sherly mengalami demam tinggi. Menurut Puijyanto, anaknya sampai mengigau ketakutan dan berteriak-teriak seperti dipukuli.

Keluarga langsung membawa Sherly ke bidan desa yang kemudian dirujuk ke rumah sakit. Namun, putri pertama pasangan Pujiyanto dan Sri Martini itu tidak tertolong.

Baca Juga: Trending Ibu Muda Tewas Diracun, Tersangka Sering Menjaili Korban

“Hasil pemeriksan rumah sakit ternyata banyak luka lebam di tubuh anak saya. Kami sebenarnya sudah ikhlas. Tapi kasus kematian anak saya harus jels,” ujar Pujiyanto.

Keluarga Sherly kemudian melaporkan kematian anaknya yang mencurigakan tersebut ke Polres Grobogan, Senin (27/12/2022) malam.

“Saat di rumah, anak saya bilang dia dipukuli tiga teman sekelasnya. Kami minta kasus ini diusut tuntas,” tutur Pujiyanto, warga Dusun Pondok, Karangrejo, Grobogan.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Teman Karip, Fakta Selingkuh Bukan Selingan Membuat Keluarga Utuh

Atas lapornan tersebut, Polres Grobogan makam Sherly  pada Senin (17/1/2022) untuk keperluan autopsi. Sampai saat ini polisi sudah memeriksa 9 orang saksi.

“Kami sudah minta keterangan dari saksi. Ada orang tua korban, teman, guru, pihak sekolah, dokter dan bidan yang pernah memeriksa korban,” kata Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Andryansyah Rithas Hasibuan.

Menurut Andriyansyah, dengan autopsi nantinya akan diketahui penyebab pasti kematian dari korban.

Baca Juga: Kapolresta Surakarta, Gilang Mati Karena Pukulan Benda Tumpul

Dia menambahkan pihaknya masih mendalami apakah korban merupakan korban penganiayaan atau bukan.

“Pemeriksaan saksi, penyelidikan, dan autopsi itu sebagai cara untuk mencai bukti-bukti apakah SM meninggal wajar, atau karena dianiaya. Proses masih berlangsung,” katanya.***

 

Editor: Ken Maesa Pamenang

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah