Begini Percakapan Terakhir Brigadir J dengan Keluarga sebelum Baku Tembak

- 19 Juli 2022, 03:16 WIB
Polri menggunakan metode scientific untuk mengusut kasus penembakan dan pembunuhan Brigadir J di rumah dinas kadivpropam, Jumat 7 Juli 2022 lalu. (Foto ilustrasi: Pixabay/Jabbacake)
Polri menggunakan metode scientific untuk mengusut kasus penembakan dan pembunuhan Brigadir J di rumah dinas kadivpropam, Jumat 7 Juli 2022 lalu. (Foto ilustrasi: Pixabay/Jabbacake) /

KARANGANYARNEWS - Begini isi percakapan antara Brigadir J dengan keluarga sebelum baku tembak terjadi pada Jumat 8 Juli 2022 baik melalui saluran telepon maupun WhatsApp. Isi percakapan itu diungkapkan tim kuasa hukum keluarga Brigadir J melalui keterangannya.

Adapun percakapan terakhir Brigadir J itu tercatat sekitar pukul 10.00 WIB atau tujuh jam sebelum baku tembak yang dilaporkan terjadi pukul 17.00 WIB. Koordinator tim kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan, dalam komunikasi tersebut, Brigadir J menyampaikan informasi kepada keluarganya akan mengawal keluarga atasannya (Irjen Polisi Ferdy Sambo) balik ke Jakarta. 

Dengan asumsi perjalanan memakan waktu selama 7 jam maka Brigadir J meminta izin keluarganya untuk tidak menghubungi saat bertugas.

Baca Juga: Update Kasus Penembakan Brigadir J, Laporan Pembunuhan Terencana hingga Irjen Ferdy Sambo Dinonaktifkan

“Pukul 10.00 WIB dia (Brigadir J) masih aktif berkomunikasi melalui telepon dan melalui WhatsApp (WA) kepada orang tuanya, khususnya melalui (grup) WA keluarga,” kata Kamaruddin di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin 18 Juli 2023.

Saat komunikasi itu terjadi, Brigadir J sedang berada di Magelang, sedangkan orang tua, kakak, dan adiknya sedang berada di Balige, Sumatera Utara, dalam rangka ziarah.

“Jadi percakapan terakhir di Balige, Sumatera Utara, dengan korban (Brigadir J) di Magelang,” kata Kamaruddin sebagaimana dilansir KaranganyarNews dari AntaraNews.

Kamaruddin juga mengatakan dalam komunikasi terakhir itu, Brigadir J mengatakan setelah pukul 10 dirinya akan mengawal keluarga Ferdy Sambo sehingga meminta tidak menghubungi selama berdinas.

“Jadi tidak etis seorang ajudan mengawal pimpinan masih WA dan telepon-telepon, jadi diminta 7 jam jangan diganggu dulu,” ujarnya.

Baca Juga: Ini Janji Kapolri untuk Mengungkap Kejanggalan Kasus Baku Tembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo

Setelah tujuh jam berlalu, lanjut Kamaruddin, orangtua Brigadir J mencoba menghubung anaknya melalui sambungan telepon namun tidak bisa. Begitu juga lewat pesan WA, ternyata sudah diblokir, termasuk nomor kakak dan adiknya juga sudah terblokir, begitu juga dengan WA grup keluarga.

Dugaan peretasan

Akibat tidak bisa dihubungi, pihak keluarga khawatir dan mulai gelisah. Ditambah lagi terjadi pemblokiran dan peretasan semua ponsel keluarga, mulai dari ayah, ibu, kakak, dan adik Brigadir J selama kurang lebih 1 minggu.

“Artinya ada dugaan pembunuhan berencana, bagaimana caranya ponsel itu bisa dikuasai password-nya, berarti sebelum dia (Brigadir J) dibunuh ada dulu dugaan pemaksaan pembukaan password HP,” kata Kamaruddin.

Baca Juga: Ini Kejanggalan Kasus Baku Tembak Polisi dengan Polisi di Rumah Ferdy Sambo, Menurut Mahfud MD

Kamaruddin mengklaim percakapan terakhir tersebut menjadi dugaan bahwa insiden yang dialami Brigadir J terjadi di dua lokasi, alternatif pertama dalam perjalanan antara Magelang-Jakarta dan rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Tim kuasa hukum telah membuat laporan ke Bareskrim Polri terkait dugaan pembunuhan berencana Brigadir J. Laporan tersebut tercatat dengan Nomor: LP/B/0386/VII/2022/SPKT/Bareskrim Polri, tertanggal 18 Juli.

Terkait adanya laporan tersebut, Kadiv Humas Polri Irjen Polisi Dedi Prasetyo menyebutkan bakal menindaklanjuti semua laporan masyarakat yang masuk ke Polri.

“Semua laporan masyarakat tentunya akan ditindaklanjuti oleh penyidik,” kata Dedi.***

Editor: Abednego Afriadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah