Dengan tulisan selain memberikan informasi, juga menyampaikan penjelasan, mengajak, mendidik, memengaruhi, maupun mengubah opini para masyarakat yang membacanya.
Dijelaskan juga, tak sedikit warga masyarakat yang mempunyai ide, gagasan, dan atau hasil pemikiran. Mereka berminat serta berpotensi membuat artikel, naskah, dan atau paper ilmiah.
Baca Juga: Satupena Luncurkan Buku Sejarawan Salatiga, Ini Rangkaian Acaranya
Namun demikian, lebih banyak yang tidak ditulis dan dipublikasikan di media massa. Akibatnya informasi yang berupa ide, gagasan dan atau hasil pemikiran tersebut berhenti untuk dirinya sendiri dan tidak sampaikan ke masyarakat luas.
“Seusai pelatihan ini diharapkan semua peserta mampu membuat dan mempunyai tulisan yang dapat dipublikasikan di media massa,” kata Mohammad Agung penuh harap.
Terkait pelatihan menulis ini, Ketua Satupena Jawa Tengah Gunoto Saparie menambahkan, menumbuhkembangkan kemampuan berpikir dan menulis sangat penting untuk semua orang.
Karena dengan pemikiran yang ditulisnya, dapat dijadikan media efektif teruntuk mengajak orang lain lebih mengetahui berbagai informasi yang disampaikan melalui tulisan mereka.
Baca Juga: Selamat Jalan Hadi Supeno: Satupena Jateng Kehilang Wartawan, Birokrat dan Pegiat Literasi
Selain itu, menurut Gunoto Saparie juga dapat menspirit sekaligus memotivasi warga di lingkungan sekitar lokasi sekretariat Satupena Jawa Tengah di RW IV Kelurahan dan Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.
“Agar warga setempat yang terdiri dosen berbagai perguruan tinggi, guru, mahasiswa, pelajar, praktisi, dan masyarakat umum dapat menyampaikan ide dan gagasan melalui tulisan,” katanya.