Satupena Jawa Tengah Berduka: Pengurus Terbaiknya, Zaenal Mahirin Meninggal Dunia

- 4 April 2023, 04:45 WIB
Satupena Provinsi Jawa Tengah kehilangan pengurusnya, Zaenal Mahirin Ketua Seksi Radio dan Televisi meninggal dunia di Rumah Sakit dr Kariadi Semarang, Senin, 03 April 2023 malam
Satupena Provinsi Jawa Tengah kehilangan pengurusnya, Zaenal Mahirin Ketua Seksi Radio dan Televisi meninggal dunia di Rumah Sakit dr Kariadi Semarang, Senin, 03 April 2023 malam /Dok. Satupena Jateng/

Dia suka membaca puisi “Khotbah” karya Rendra. Memang, Zaenal mengaku mengagumi sastrawan dan teaterawan Rendra, sehingga putra sulungnya diberi nama Rendra. Selain menulis puisi, Zaenal juga aktif di bidang teater dan sempat memimpin Teater Mercy di Semarang.

Zaenal sempat menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Partai Golkar dan duduk di Komisi B. Dalam periode keanggotaannya di dewan ini ia menjabat Wakil Ketua Badan Legislatif Daerah.

Baca Juga: In Memorial Addy Susilobudi: Deklarator Satupena dan Ketua IPKB Jawa Tengah

Ketika menjadi waakil rakyat dia menghasilkan Peraturan Daerah No 9 Tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa, regulasi yang sangat  monumental sebenarnya.

"Namun demikian, almarhum yang pernah menjadi Sekretaris Dewan Kesenian Jawa Tengah ini justru mengeluh karena pelaksanaan perda tersebut belum maksimal,” kata Gunoto Saparie.

Dia mengaku kedekatannya dengan Zaenal sudah cukup lama, tahun 1980-an awal. Sejak almarhum masih menjadi mahasiswa APPD Semarang, lalu bekerja di Radio Radix dan Radio Merci.

Baca Juga: Dinarpus Kota Semarang Fasilitasi Pembentukan Satupena di Wilayahnya

Mereka sering berdiskusi tentang seni dan sastra, kadang serius, kadang penuh canda. Mereka sering begadang sampai larut malam membahas berbagai hal. Mereka juga sering bersama memancing ikan di pantai utara Semarang, meskipun lebih sering pulang dengan tangan hampa, tak mendapatkan ikan seekor pun.

“Bahkan saya tahu persis ketika Zaenal akan menikah dan tidak mendapat persetujuan calon mertua. Ceritanya cukup seru, meskipun lucu juga. Namun, almarhum seorang yang ulet, pejuang, tidak kenal menyerah, untuk mendapatkan Mbak Titah, istrinya yang mendampingi sampai akhir hayatnya,” kisahnya.

 Zaenal sahabat yang baik dan ringan hati, untuk membantu kesulitan yang dihadapi temannya. Almarhum meninggalkan seorang istri, lima anak lelaki, dan sejumlah cucu.

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x