KARANGANYARNEWS – Syariat berkumur saat menjalankan puasa Ramdahan, tak hanya terkait dengan wudlu saja. Tak sedikit juga umat Islam mempertanyakan, bagaimana syariat berkumur selain dalam wudlu saat menjalankan puasa ramadhan, apakah menjadikan puasanya batal?
Sebagaimana diketahui terdapat banyak hal yang dilarang, disunahkan maupun diwajibkan dalam menjalankan ibadah fardlu puasa Ramadhan. Berikut jawaban pertanyaan terkait syariat berkumur selain dalam wudlu di siang hari, saat umat Islam menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Sebagaimana dilansir KaranganyarNews.com dari kanal dalamislam.com, dijelaskan jikalau merujuk referensi Fiqih Imam Syafi’i berkumur yang dilakukan saat menjalankan ibadah puasa, dinyatakan makruh.
Baca Juga: Inilah Jawaban Gus Baha, Kenapa Sopir Bus dan Sopir Becak Diperbolehkan Tak Puasa Ramadhan?
Namun demikian, walau dinyatakan berkumur saat berpuasa hukumnya makruh tetap saja disarankan untuk berhati-hati. Alasannya, kemungkinan terbesar saat berkumur dapat meminum atau tidak sengaja terminum air yang diserap melalui renggga lidah maupun rongga mulut.
Itulah yang sangat dikawatirkan berkumur saat menjalankan ibadah puasa tersebut tanpa disengaja akan merusak, bahkan dimungkinkan juga mebatalkan ibadah atau amalan puasa, sebagaimana dianalogikan hukum wanita melakukan masturbasi saat menjalankan ibadah puasa.
Sebagaimana dikatan Asy-Syarbini rahimahullah dalam Mughnil Muhtaj, 1: 629 berikut ini:
“Menurut madzhab Syafi’i, jika seseorang berlebih-lebihan dalam berkumur-kumur dan menghirup air dalam hidung (istinsyaq) lantas air tadi masuk ke dalam tubuh, maka puasanya batal.
Baca Juga: Keutamaan Puasa Ramadhan Hari ke-12, Allah Merubah Segala Keburukan Menjadi Kemuliaan Hidup