Berkumur Selain Wudlu Siang Hari di Bulan Ramadhan, Batalkah Puasanya?

- 3 April 2023, 04:05 WIB
Berkumur selain wudlu saat umat Islam menjalankan ibadah puasa Ramadhan, batalkah ibadah puasa yang dijalani batal?
Berkumur selain wudlu saat umat Islam menjalankan ibadah puasa Ramadhan, batalkah ibadah puasa yang dijalani batal? /Pixabay/Mucahityildiz

Karena orang yang berpuasa dilarang dari berlebih-lebihan saat berkumur-kumur dan menghirup air dalam hidung sebagaimana telah dijelaskan dalam pembahasan wudhu. Namun jika tidak berlebih-lebihan lantas masuk air, tidak membatalkan puasa karena bukan kesengajaan.” (Mughnil Muhtaj, 1: 629)

Dari hal unggahan kanal dalamislam.com tadi menyimpulkan, akan sangat sulit sekali untuk tidak mebatalkan puasa dengan melakukan hal tersebut. Nah, menilik hukum yang disebutkan di atas tadi makruh, maka tidak apa jika ditinggal kan.

Dijelaskan juga, sebaiknya tidak melakukan berkumur jika muslimin dan muslimat memang tidak yakin serta takut jikalau berkumur yang dilakukan akan nantinya  malah mebatalkan puasa, sebagaimana sunnah tidur saat puasa.

Baca Juga: Kawatir Kumur Saat Berwudhu Membatalkan Puasa Ramadhan? Catat, Inilah Syariatnya

Lantas, bagaimana hukumnya berkumur di siang hari kala tidak wudhu di saat yang bersangkutan menjalankan ibadah puasa. Apakah diperbolehkan, membatalkan ibadah puasa atau tidak?

Pembahasan tentang berkumur disaat menjalankan ibadah puasa, tidak hanya tebatas tentang wudhu saja. Sebenanrnya apapun yang dilakukan ketika berpuasa seperti memasukan air didalam hidung dan berkumur, boleh dilakukan asalkan tidak melakukannya secara berlebihan.

Arti berlebihan terkait syariat berkumur ini, menyatakan sejara jelas masuknya air ke rongga mulut dan perut hingga akan membatalkan puasa. Satu pertanyaan lagi, apakah setelah berkumur diwajibkan juga mengeringkan mulut?

Baca Juga: Kaum Muslim Wajib Tahu: 8 Amalan Bulan Ramadhan, Penghapus Dosa Masa Lalu

Pertanyaan ini bisa dijawab baik dengan hadist Al-Mutawalli berikut ini: “Jika orang yang berpuasa kumur-kumur, hendaklah ia memuntahkan air yang masuk dalam mulut. Namun ia tidak diharuskan mengeringkan mulutnya dengan kain dan semacamnya.

Hal ini tidak ada perselisihan di kalangan ulama (Syafi’iyah). ”Al-Mutawalli memberi alasan bahwa seperti itu sulit untuk dihindari karena yang ada nantinya tetap sesuatu yang basah saat telah dimuntahkan dan seperti itu tak mungkin terpisah. (Al-Majmu’, 6: 231) ***

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x