Satupena Jawa Tengah Berduka: Pengurus Terbaiknya, Zaenal Mahirin Meninggal Dunia

- 4 April 2023, 04:45 WIB
Satupena Provinsi Jawa Tengah kehilangan pengurusnya, Zaenal Mahirin Ketua Seksi Radio dan Televisi meninggal dunia di Rumah Sakit dr Kariadi Semarang, Senin, 03 April 2023 malam
Satupena Provinsi Jawa Tengah kehilangan pengurusnya, Zaenal Mahirin Ketua Seksi Radio dan Televisi meninggal dunia di Rumah Sakit dr Kariadi Semarang, Senin, 03 April 2023 malam /Dok. Satupena Jateng/

KARANGANYARNEWS - Perkumpulan Penulis Indonesia “Satupena” Provinsi Jawa Tengah kehilangan salah seorang pengurusnya, Zaenal Mahirin S.Sos Ketua Seksi Radio dan Televisi meninggal dunia di Rumah Sakit dr Kariadi Semarang, Senin, 03 April 2023, pukul 17.20. Wib.

Sejumlah seniman, penulis, wartawan, politisi, pejabat eksekutif Semarang, sahabat, keluarga, dan kerabat almarhum mendatangi rumah duka di Jalan Maulana Malik Ibrahim, Kompleks Perumahan IAIN Walisongo, Tambakaji, Ngaliyan, Semarang, Senin malam.

Ketua Umum Satupena Jawa Tengah Gunoto Saparie mengatakan, organisasi yang dipimpinnya sebelumnya telah kehilangan salah seorang penasihatnya, Drs Hadi Supeno MSi yang juga mantan Wakil Bupati Banjarnegara.

Baca Juga: Satupena Jawa Tengah Sambut Suka Cita Penurunan Pajak Royalti Penulis dan Pekerja Seni

Menyusul kemudian Ketua Seksi Film Satupena Jawa Tengah, Handry TM dan Ketua Bidang Media Satupena Jawa Tengah, Drs Addy Susilobudi. Begitu juga anggota aktif Satupena Jawa Tengah yang tinggal di Kendal, Subarie Syams meninggal dunia pula.

Gunoto Saparie Ketua Umum Satupena Jawa Tengah menyebutkan, Zaenal Mahirin termasuk pengurus yang aktif, bahkan almarhum mengaku sedang menyelesaikan naskah drama berbasis kearifan lokal Kota Tegal.

Zaenal sering mengeluh minimnya naskah drama di Indonesia, boleh dikatakan kita krisis naskah drama. Zaenal selama ini dikenal sebagai penulis naskah drama berjudul “Sintren”, banyak dipentaskan pada  sejumlah kampus di Jawa Tengah.

Baca Juga: Kemenag RI Programkan Penggandaan Antologi Puisi Moderasi Beragama Satupena Jawa Tengah

Dikatakan Gunoto Saparie, , Zaenal juga dikenal sebagai pembaca puisi yang bagus. Vokalnya menunjukkan kemampuan menguasai artikulasi dan volume suaranya.

Dia suka membaca puisi “Khotbah” karya Rendra. Memang, Zaenal mengaku mengagumi sastrawan dan teaterawan Rendra, sehingga putra sulungnya diberi nama Rendra. Selain menulis puisi, Zaenal juga aktif di bidang teater dan sempat memimpin Teater Mercy di Semarang.

Zaenal sempat menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Partai Golkar dan duduk di Komisi B. Dalam periode keanggotaannya di dewan ini ia menjabat Wakil Ketua Badan Legislatif Daerah.

Baca Juga: In Memorial Addy Susilobudi: Deklarator Satupena dan Ketua IPKB Jawa Tengah

Ketika menjadi waakil rakyat dia menghasilkan Peraturan Daerah No 9 Tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa, regulasi yang sangat  monumental sebenarnya.

"Namun demikian, almarhum yang pernah menjadi Sekretaris Dewan Kesenian Jawa Tengah ini justru mengeluh karena pelaksanaan perda tersebut belum maksimal,” kata Gunoto Saparie.

Dia mengaku kedekatannya dengan Zaenal sudah cukup lama, tahun 1980-an awal. Sejak almarhum masih menjadi mahasiswa APPD Semarang, lalu bekerja di Radio Radix dan Radio Merci.

Baca Juga: Dinarpus Kota Semarang Fasilitasi Pembentukan Satupena di Wilayahnya

Mereka sering berdiskusi tentang seni dan sastra, kadang serius, kadang penuh canda. Mereka sering begadang sampai larut malam membahas berbagai hal. Mereka juga sering bersama memancing ikan di pantai utara Semarang, meskipun lebih sering pulang dengan tangan hampa, tak mendapatkan ikan seekor pun.

“Bahkan saya tahu persis ketika Zaenal akan menikah dan tidak mendapat persetujuan calon mertua. Ceritanya cukup seru, meskipun lucu juga. Namun, almarhum seorang yang ulet, pejuang, tidak kenal menyerah, untuk mendapatkan Mbak Titah, istrinya yang mendampingi sampai akhir hayatnya,” kisahnya.

 Zaenal sahabat yang baik dan ringan hati, untuk membantu kesulitan yang dihadapi temannya. Almarhum meninggalkan seorang istri, lima anak lelaki, dan sejumlah cucu.

Baca Juga: Acungi Jempol Kinerja Satupena Jawa Tengah, Swary Utami: Kembangkan Literasi untuk Hidup

Diperoleh keterangan, jenazahnya disemayamkan di rumah duka semalam sebelum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Ploso, Semarang, Selasa, 04 April 2023 pukul 13.00 wib. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x