Misteri 2 Pocong di Boyolali, Inilah Penampakannya di Situs Watugenuk

14 Februari 2022, 20:07 WIB
Dua pocong yang ditemukan saat ekskavisi situs purbakala Watugenuk di Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah /Tangkapan YouTube/

KARANGANYARNEWS - Temuan dua pocong saat ekskavisi situs Watugenuk,  hingga kini masih menjadi misteri yang belum terungkap.

Dua pocong ini ditemukan secara tidak sengaja saat berlangsung penggalian situs purbakala di Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Keduanya ditemukan di dua lokasi blok ekskavisi yang berbeda.
Satu ditemukan di blok utara, satunya lagi di blok tengah dalam komplek situs purbakala yang sama.

Baca Juga: Hantu Pocong Makam Presiden Soeharto, Cerita Horornya Menyeramkan

Saat ditemukan, kedua pocong ini terdeteksi belum terlalu lama dikubur. Keyakinan ini, terlihat dari kain kafannya yang belum kumuh dan masih utuh.

Hal ini juga dibenarkan Narto Miharjo Widodo, pekerja penggali tanah yang menemukan pocong saat ekskavisi eksvakuasi situs purbakala, diselenggarakan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Tengah.

Dia jelaskan, saat menggali tanah sampai kedalaman sekitar 40 sentimeter, pria yang akrap disapa Narto Miharjo  ini mengaku secara tidak sengaja menemukan kain kafan bentuknya persis sosok pocong.

Baca Juga: Gunung Merapi 5 Kali Erupsi, BPPTKG; Waspadai Bahaya Guguran Lava

“Bedanya, pocong yang kami temukan  saat ekskavisi kecil. Tidak sebesar dan sepanjang pocong mayat orang yang meninggal dunia,” terang Narto Miharjo, menceritakan kronologisnya.

Menurutnya, dikarenakan proses ekskavisi harus dikerjakan perlahan dan sangat hati-hati, benda mirip pocong yang ditemukan dapat terangkat secara utuh, tidak terkena benda tajam alat penggali tanah.

Selain itu, pocong yang ditemukan tidak berisi sosok mayat. Dua Pacong tadi berisi gumpalan tanah, benang warna merah putih dan beberapa biji paku besi.

Persis seperti pocong mayat, menurut Narto Miharjo kepada awak media, juga terdapat tiga tali pocongnya. Masing-masing tali pocong di atas kepala, bagian perut dan di bawah telapak kaki. 

Baca Juga: Proyek Jalan Tol Solo-Jogja; Bupati Klaten Tagih Janji Ganti Untung

“Satu pocong diketemukan di sini satunya lagi di blok ekskavisi tengah sana,” ungkap laki-laki berusia 65 tahun tadi, sambil menunjukkan lokasi penemuan dua pocong mini.

Kendati mengaku baru pertama kalinya benda aneh menyerupak pocong tadi, Narto Miharjo mengaku tidak merasa takut. Alasannya, selain diketemukan pada siang hari dia juga mengaku sebagai penggali kubur di desanya.

“Sering juga saat menggali kubur saya menemukan kain kafan, tongkorak maupun tulang belulang manusia,” kata dia menceritakan temuan pocong dalam evakuasi benda purbakala, awal Nopember 2021 lalu.

Baca Juga: Berakir di Meja Mediasi, Inilah Kronologi Gadis SMP Diintimi 7 Perjaka

Diperoleh keterangan juga, hingga tiga bulan berlalu misteri penemuan benda mirip pocong dalam ekskavisi benda purbakala di situs Watugenuk, Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, belum terungkap misterinya.

Sementara pihak menduga dua benda aneh mirip pocong ini, disebutkan sebagai media menyantet orang lain. Dugaan ini, didasarkan atas keberadaan beberapa biji paku dan benang warna merah pitih dalam bungkusan kain kafan.

"Kayaknya benda ini sebagai media pengirim santet untuk memisahkan pasangan suami istri, karena kedua pocongnya dikubur dalam tempat terpisah,” beberapa warga setempat.

Baca Juga: Ini Ciri-ciri Wanita Jago Bercinta Menurut Primbon Jawa Asmaragama, Salah Satunya Berkumis Tipis

Dibalik itu, ada juga pihak yang mempercayai benda mirip pocong ini sebagai tumbal atau sesaji ritual tolak balak, pengusir roh jahat yang mengganggu ketenteraman dan keselamatan warga masyarakat.

Sebagaimana diberitakan KaranganyarNews.pikiran-rakyat.com sebelumnya, ekskavasi tim BPCB Jawa Tengah di situs Watugenuk, menemukan tiga struktur bangunan candi diperkirakan peninggalan abad IX.

Penggalian dan penelitian benda cagar budaya ini, berlangsung tanggal 03-08 Nopember 2021. Dalam ekskavisi tahun 2016, tim BPCB Jawa Tengah juga sudah menemukan struktur bangunan candi. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler