Tradisi Yaqowiyu di Klaten: 4 Ton Kue Apem Bertuah Diperebutkan Ratusan Ribu Pengunjung

17 September 2022, 10:09 WIB
Berharap mendapatkan kue apem yang mereka yakini bertuah mendatangkan berkah, ratusan ribu pengunjung tradisi Yaqowiyu rela berdesak-desakan memperebutkannya /Kustawa Esye/

KARANGANYARNEWS - Sekitar 4 ton kue apem bertuah, diantaranya berasal dari Singapura dan Qatar diperebutkan ratusan ribu pengunjung tradisi Yaqowiyyu di Jatinom, Kabupaten Klaten.

Upacara tradisi Yaqowiyyu yang ditandai sebaran kue apem bertuah, merupakan tradisi warisan ulama besar Ki Ageng Gribig di Desa dan Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Puncak acara tradisi  Yaqowiyyu yang berlangsung Jumat, 16 September 2022 siang, dihadiri ratusan ribu pengunjung berdatangan dari berbagai daerah.

Baca Juga: Umbul Ponggok Klaten; Wouw, Baby Margaretha dan Irfan Hakim pun Terpikat Sensasinya

Antusias warga menghadiri upacara tradisi Yaqowiyyu yang mengajarkan spirit bersedekah atau berbagi kepada sesama tahun ini, dikarenakan selama dua tahun diselenggarakan secara terbatas.

"Setelah dua tahun berturut-turut diselenggarakan secara terbatas, karena adanya pandemi Covid-19 tahun 2022 ini tradisi Yaqowiyyu digelar secara terbuka," kata Camat Jatinom Sri Rahayu Wahyuningsih. 

Ratusan ribu masyarakat dari berbagai daerah, sejak Jumat pagi telah memenuhi beberapa lokasi petilasan atau peninggalan Ki Ageng Gribig  di Desa Jatinom.

Baca Juga: Bukit Cinta Watu Prahu Kian Syahdu, Ini 10 Spot Romantic Paling Rekomended

Puncak acara tradisi Yaqowiyyu yang berlangsung Jumat seusai sholat Jumat, ditandai dengan penyebaran kue apem bertuah di alun-alun atau tanah lapang Sendang Plampeyan, kompleks makam Ki Ageng Gribig.

Acara sebaran sekitar 4 ton kue apem bertuah kepada ratusan ribu pengunjung  diawali Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Klaten Sri Mulyani dan Wakil Bupati Yoga Hardaya.

Berharap mendapatkan kue apem bertuah yang diyakini sebagian masyarakat dapat mendatangkan berkah, ratusan ribu pengunjung tradisi Yaqowiyyu rela  berdesak-desakan untuk memperebutkan kue apem bertuah yang ditebarkan.

Baca Juga: Top Markotop, Inilah Eksotiknya Sunrise dan Sunset di Puncak Arjuna

Ketua I Pengelola Pelestari Peninggalan Kyai Ageng Gribig (P3KAG), Eko Susanto kepada awak media nengatakan, sekitar 4 ton kue apem bertuah yang disebarkan untuk pengunjung didapat dari sedekah warga.

Selain dari warga Jatinom, disebutkan ada juga sumbangan kue apem bertuah dari berbagai daerah, bahkan dari luar negara pun juga ada yang menyumbang.

Diantaranya disebutkan berasal dari  luar Jawa, bahkan dari luar negeri seperti dari negara Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, hingga Qatar.

Baca Juga: Legendaris, Opor Bebek Klaten: Sensasi Empuk dan Bumbu Rempahnya, Wouw…..

“Setiap warga yang menyerahkan sedekah apem bertuah, ditanya atas nama siapa, dari mana, kemudian didoakan. Ternyata ada yang dari luar negeri. Mungkin ada saudara di sini yang membuatkan atau yang bersangkutan menyempatkan pulang,’’ kata Eko Susanto.

Terkait upacara tradisi Tradisi Yaqowiyyu ini Camat Jatinom, Sri Rahayu Wahyuningsih membenarkan kue apem bertuah yang disebar teruntuk diperebutkan pengunjung sekitar 4 ton.

Sebelum ditebarkan untuk diperebutkan pengunjung, gunungan kua apem bertuah khas tradisi Yaqowiyyu ini dikirapkan dan diinapkan semalam di Masjid Gedhe di Desa Jatinom.

Baca Juga: Viral Pengatin Tertua Lereng Merapi; Ini 11 Misteri Dibalik Kisah Cintanya

Diperoleh keterangan juga, upacara tradisi Yaqowiyyu yang diprakarsai ulama terkemuka Ki Ageng Gribig ini, sudah berlangsung sejak abad ke 16.

Dalam sejarah disebutkan, Ki Ageng Gribig adalah keturunan Raja Brawijaya V dari Kerajaan Majapahit yang menyebarkan Islam di wilayah Jatinom dan sekitarnya.

Karena diselenggarakan secara rutin setiap tahun pada bulan Sapar, menurut perhitungan penanggalan tahun Jawa, oleh masyarakat setempat acara menebar kue apem bertuah ini disebut juga tradisi Saparan. ***

 

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler