KARANGANYARNEWS - Ketrampilan berbahasa, sangat aplikatif dilakukan melalui latihan kreatifitas ketrampilan menulis kepada anak didik.
Kreatifitas menulis, sebagai tindak lanjut aktivitas observasi. Baik melalui kegiatan melihat, mendengar, mengamati, memperhatikan, dan membaca.
“Ketrampilan berbahasa terdiri dari empat aspek. Masing-masing ketrampilan menyimak, berbicara, membaca dan dan ketrampilan menulis,” kata Ismadi, Kepala SMPN 2 Klaten.
Baca Juga: Mengoptimalkan Implementasi Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran SMP
Dijelaskan, pasca pandemi covid kegiatan outing kelas sudah memungkinkan dilakukan. Sebagaimana Gerakan Literasi Budaya (GLB) peningkatan keterampilan berbahasa peserta didik Kelas VIII SMPN 2 Klaten, dilakukan dengan auting kelas ke Bali.
“Peserta auting kelas selain melakukan observasi ke sejumlah tempat, juga diajak menonton bebebarapa event dan pagelaran seni budaya. Sepulang auting kelas diwajibkan menuangkan dalam narasi karya tulis,” katanya.
Terkait Gerakan Literasi Budaya (GLB) ini, Ketua Komite Sekolah SMPN 2 Klaten, Moch Isnaeni menjelaskan dilakukan berdasarkan program pemerintah, kebijakan dinas pendidikan dan inovasi pihak internal sekolah.
Baca Juga: Menelusuri Jejak Assabiqul Awalun Islam di Lereng Barat Gunung Lawu
Sebagai persyaratan yang harus terpenuhi, inovasi harus memberikan kesempatan kepada seluruh warga sekolah berliterasi lebih menarik dan kreatif.
Setiap peserta peningkatan literasi budaya, menurutnya diberikan kesempatan yang sama untuk mengamati dan observasi di sejumlah tempat, agar lebih dapat memahami peristiwa yang diobservasi.
“Selebihnya peserta juga diharapkan mampu mengekplorasi melalui pengamatan cermat serta wawancara dengan para pihak berkompeten,” terang Moch Isnaeni.
Baca Juga: Bedah Buku Antologi Puisi, Ganjar: 3 Dimensi Perspektif 65 Penyair Moderasi Beragama
Dijelaskan, literasi budaya yang dilakukan siswa-siswi SMPN 2 Klaten ke Bali merupakan program pilihan siswa yang didukung semua pihak. Termasuk diantaranya, seluruh orang tua siswa dan Komite Sekolah.
Wakil Kepala sekolah bidang kurikulum SMPN 2 Klaten, Anggoro menambahkan bagi siswa yang karena alasan tertentu tidak bisa berangkat ke Bali, sekolah memberikan kesempatan mengikuti kegiatan literasi budaya di tempat yang memungkinkan mereka kunjungi.
“Literasi bagi siswa itu cukup banyak jikalau siswa mampu berinovasi dalam menciptakan dan meningkatkan antusiasme budaya literasi warga sekolah, sejumlah tempat yang dikunjungi menunjang pembelajaran di sekolah,” Kata dia
Baca Juga: Antologi Puisi Melawan Pandemi, Luapan Empati Penyair Lintas Provinsi
Menurut Anggoro peningkatan literasi budaya tanggal 17-22 Desember 2022 di Pulau Dewata ini, diikuti 251 siswa-siswi kelas VIII SMP N 2 Klaten, didampingi pembimbing 19 personil. Selain observasi di beberapa tempat, peserta juga menyaksikan berbagai event pagelaran seni budaya tradisional Bali. ***