Puluhan Petani Merbabu-Merapi Gelar Aksi Jual Wortel Bayar Seikhlasnya, Ternyata Ini Alasannya

- 23 Februari 2022, 22:18 WIB
Ilustrasi wortel mentah
Ilustrasi wortel mentah /Pixar /Pixabay

KARANGANYARNYEWS - Puluhan petani komoditas wortel asal Kecamatan Selo membuat aksi menjual harga hasil panen wortel kepada masyarakat dengan harga seikhlasnya. Aksi itu digelar lantaran kesal atas jatuhnya harga wortel per kilogramnya.

Dengan naik enam unit kendaraan pikap, puluhan petani asal lereng Gunung Merapi dan Merbabu ini membawa hasil panen wortel sebanyak 5 ton pada Rabu, 23 Februari 2022.

Ada 30 petani wortel asal Kecamatan Selo yang datang dengan enam mobil bak terbuka, terdiri satu mobil berisi pengeras suara dan lima lainnya berisi wortel.

Baca Juga: Apresiasi Sekolah Tani Bentukan PKS, Bupati Karanganyar : Petani Milenial Jangan Sekedar Mencangkul

Dengan pengeras suara, mereka meneriakkan menjual wortel hasil panen mereka dengan harga seiklasnya.

Selain itu mereka juga membawa berbagai spanduk yang terbentang dengan tulisan antara lain, "Ketimbang Didol Murah, Luwih Becik Digawe Sodakoh" (Dari pada dijual murah, lebih baik untuk sedekah), "Petani Wortel Selo Memanggil", dan "Save Petani Selo".

Aksi jual dengan harga seiklasnya ini bukan tanpa alasan. Aksi itu digelar untuk mengungkapkan kekesalannya lantaran harga wortel di tingkat petani anjlok dari Rp5.000 per kilogram menjadi Rp1.000 per kilogramnya.

Baca Juga: Badan Usaha Milik Petani, Modal Rp 200 Juta, Tiga Bulan Kemudian Beromset Rp 2 Miliar

Hal itu diungkapkan salah seorang petani sayuran asal Selo, Widodo (40). Kepada para wartawan ia mengatakan, aksi ini dilakukan untuk menyikapi rendahnya harga wortel di tingkat petani karena adanya wortel dari luar daerah yang masuk ke wilayah Jawa pada akhir-akhir ini.

"Kami dengan membawa 5 ton wortel untuk dijual di depan Kantor Dinas Ketahanan Pangan Boyolali agar kami langsung akan ditanggapi dan akan dicarikan solusinya," katanya.

Meskipun wortel dijual hanya dengan harga rendah, kata Widodo, petani tetap kesulitan menjual hasil panen yang menjadi mata pencarian setiap hari itu.

Baca Juga: Panan Raya Tembakau, Petani Keluhkan Minimnya Pembelian Pabrik Rokok

Semtara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan Boyolali, Joko Suhartono mengatakan, pada aksi unik tersebut prinsipnya petani wortel minta pemerintah hadir untuk membantu dalam menjual hasil panen sehingga harga jual lebih tinggi dari harga sekarang yaitu Rp1.000/kg hingga Rp1.500 dan itu tengkulak tidak mau membeli.

Padahal, kualitas wortel petani di Selo masih lebih baik dibanding wortel Brastagi. Tengkulak justru membeli wortel Brastagi dari luar Jawa Tengah.

Kendati demikian, Dinas Ketahanan Pangan Boyolali siap melakukan pendampingan jika petani membutuhkan setelah produksi. Jika hasil panen dijual lewat web siap untuk memberikan informasi dengan daerah lain, bahwa Boyolali daerah centra wortel misalnya.

Baca Juga: Petani Di Sragen Panen Bawang Merah Organik, Umbinya Besar Rasa Lebih Enak

"Kami siap jika petani butuh pendampingan paska-produksi," ujar Joko sebagaimana dilansir KaranganyarNews dari AntaraNews.

Setelah puas menyampaikan keluh kesahnya di depan Kantor Dinas Ketahanan Pangan, mereka kemudian menuju ke Simpang Siaga Kota Boyolali.

Aksi tersebut juga berhasil mencuri perhatian pengguna jalan sempat berhenti untuk membeli wortel dengan harga seikhlasnya. Mendapat penjagaan ketat dari aparat Polres dan TNI Boyolali, para petani tersebut kemudian membubarkan diri dengan tertib.***

Editor: Abednago Afriadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x