FKUB, dijelaskan Syamsuddin berkolaborasi kemitraan dengan pihaak suwasta di Klaten dan para petani di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, menanam kedelai dengan sistem Tanpa Olah Tanam (TOT).
Baca Juga: Study Tiru, FKUB Jateng Ajak FKUB Kaltim ke Gereja Blenduk dan Vihara Watugong
"Biasanya setelah panen padi, petani langsung sebar benih. Hal ini untuk menghemat biaya, tenaga kerja tanam dan lebih efisien." kata Ketua FKUB Kabupaten Klaten menambahkan.
Ditemui di lahan penanaman kedalai perdana di Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Ir. Sunarso, M.Si Direktur PT. JAS Klaten mengatakan, budidaya tanaman kedelai sampai saat ini cukup menguntungkan petani.
Hasil panen kedelai, dijual ke pabrik untuk diolah menjadi susu kedelai, makanan ringan dan sebagian lagi khususnya varietas Gepak Ijo, dijual ke Pasar Tradisional untuk dijadikan kecambah.
Baca Juga: 4 Bumbu Dapur Pencegah Stroke dan Serangan Jantung: Catat, Resep Obat Herbal dr Zaidul Akbar
“Kami juga sangat bergembira adanya rencana Kementrian Pertanian melaksanakan program korporasi kedelai di desa-desa, walaupun hasil panen kami selalu ada yang membeli, program ini diharapkan menuai hasil yang lebih baik dari penjualan kedelai sebelumnya,” katanya.
Komprehensif
Menurut Sunarso, pertumbuhan tanaman kedelai di Klaten saat ini cukup memuaskan, perkirakan produktivitasnya tinggi. Saat ini, kebutuhan kedelai nasional sangat besar semestinya tidak terus-menerus memenuhi kebutuhan kedelai dengan mengimpor dari luar negeri.