Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Sukoharjo, Bulog Sebut Tak Ada Kepentingan Apapun

- 1 Februari 2024, 23:48 WIB
Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menegaskan kegiatan penyaluran bantuan pangan beras bebas dari kepentingan apa pun. (Foto: Dok. Istimewa)
Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menegaskan kegiatan penyaluran bantuan pangan beras bebas dari kepentingan apa pun. (Foto: Dok. Istimewa) /

KARANGANYARNEWS - Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Bayu Krisnamurthi menegaskan kegiatan penyaluran bantuan pangan beras saat ini tengah dilakukan bebas dari kepentingan apa pun. 

Hal itu disampaikan saat mendampingi Presiden RI Joko WIdodo (Jokowi) dalam rangkaian kunjungan kerja presiden mengecek ketersediaan cadangan beras pemerintah di Gudang Bulog Meger Klaten, Rabu, 31 Januari 2024 dan di Gudang Bulog Telukan Sukoharjo, Kamis, 1 Februari 2024, sekaligus menyerahkan langsung bantuan pangan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang hadir.
 
"Kami mengamati bahwa bantuan pangan yang sedang disalurkan ini sering kali dikaitkan dengan agenda politik tertentu, salah satunya adalah pemilihan umum yang saat ini sudah di depan mata," kata Bayu Krisnamurthi. 
 
 
Hal ini, menurutnya menjadi perhatian khusus bagi Bulog. Badan Urusan Logistik tetap konsisten melaksanakan kegiatan penyaluran bantuan pangan sesuai ketentuan.
 
"Sehingga tujuan mulia program ini dalam membantu masyarakat yang membutuhkan dapat berjalan dengan baik. Selain itu juga sebagai alternatif pemerintah untuk mengurangi tekanan gejolak harga sebagai dampak dari bencana Elnino yang melanda dunia," sambungnya.
 
Senada, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menyatakan pelaksanaan bantuan pangan disalurkan ke 22 juta KPM ini tidak ada kaitannya dengan kepentingan dan agenda apa pun. 
 
Dirinya menekankan, pelaksanan bantuan pangan telah berjalan dari tahun lalu akan terus dilaksanakan dengan dasar kepedulian pemerintah kepada masyarakat membutuhkan.
 
 
"Pelaksanaan bantuan pangan yang ditugaskan oleh presiden ke kami dan Bulog ini akan dilakukan sampai Juni nanti. Jadi pelaksanaannya bukan karena Januari, Februari, dan Maret ini misalnya dikatakan karena menjelang pemilu," terang Arief Prasetyo Adi.  
 
"Tidak, tidak begitu, bahkan bantuan pangan ini dari tahun lalu pun sudah dilaksanakan. Ini akan terus dikerjakan mengingat saudara-saudara kita yang sebanyak 22 juta KPM ini sangat membutuhkan," imbuhnya.
 
Presiden Jokowi secara terbuka juga menyampaikan program bertujuan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat seperti bantuan pangan merupakan prioritas pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini mengingat dunia sedang dilanda krisis pangan. 
 
 
Oleh sebab itu, pemerintah melalui Bulog memberikan bantuan kepada masyarakat dengan menyalurkan beras berkualitas baik ke 22 juta KPM di Indonesia.
 
"Saat ini semua negara tengah dilanda musim kemarau yang panjang. Ini membuat negara-negara tersebut menahan berasnya untuk keperluan negaranya sendiri. Suplainya terbatas, hal ini yang membuat harga beras menjadi naik," papar Jokowi. 
 
Bantuan pangan ini, lanjut presiden, disalurkan untuk melindungi masyarakat dari krisis. Pemerintah sudah menganggarkannya untuk dilaksanakan hingga Juni nanti. 
 
"Jika anggarannya memungkinkan dan masih ada ruang untuk menyalurkan, maka akan dilanjutkan lagi di bulan-bulan seterusnya," kata Jokowi. ***

Editor: Andi Penowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x