Rambak dalam partai besar ditawarkan seharga Rp35 ribu per kantong plastik besar, isinya 250 biji.
Baca Juga: Tarif dan Jam Operasional BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri yang Resmi Beroperasi Hari Ini
Sementara jika ingin eceran bisa datang langsung ke kediaman Suwarji di Desa Mancasan, tak jauh dari tempat produksnya.
Salah satu kendala dalam proses produksi adalah pada saat penggorengannya. Rambak bisa kurang mekar, sehingga harus diperhatikan saksama dalam prosesnya.
Terlebih ketika musim hujan perlu lebih diperhatikan lagi karena tidak menggunakan oven dalam proses pengeringannya.
"Saat musim hujan itu kerja lebih keras, tapi hasilnya nggak ada karena nggak langsung kering. Sementara kalau dioven tidak sesuai dengan biaya operasional. Jadi bertahan saja, kalau musim hujan produksi kosong, ya kosong. tapi untuk permintaan banyak banget, jadi untuk penjualannya lebih sulit," jelas Suwarji.
Baca Juga: Harga, Spesifikasi dan Review HP Oppo Reno10 5G yang Rilis Hari Ini
Dalam menjalankan usahanya, Suwarji juga bercerita jika terdapat banyak pesaing di sekitarnya yang besar dengan cepat. Kendati demikian, ia tetap yakin dengan rezeki masing-masing.
"Di sini ada empat usaha, saya termasuk yang pertama di sini. Ya walaupun besarnya paling akhir tidak seperti teman-teman lainnya, yang penting yakin, kan rezeki sudah ada yang ngatur, penting usaha dulu. Kalau bagus semua, saya ya ikut seneng," beber Suwarji.
"Suka dukanya tetep ada, jadi kalau orang melihat kan enaknya saja, dalemnya nggak tahu. Jalani apa adanya aja," pungkasnya. ***