Tempe Alakatak: Inilah 12 Fakta Enuknya Kuliner Khas Weru, Sukoharjo

8 Januari 2022, 10:57 WIB
Tempe benguk dimasak bumbu gulai, tersaji bersama mie kenyal berbahan tepung tapioca berbungkus daun jati basah. Tempe Alakatak, benar-benar uenak endhus tenin /Tangkapan Medsos/

KARANGANYARNEWS - Namanya memancing penasaran, Tempe Alakatak. Rasanya? Hemm…!! Uenaak dan Enuuk bingit.

Lebih uniknya, Tempe Alakatak yang kian langka hanya ada di seputaran Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo belahan selatan, perbatasan Kabupaten Klaten. Kabar terupdate, di Kecamatan Tawangsari juga ada yang menjajakan.

Atau, ada lagi penjual Tempe Alakatak, tapi lebih jauh. Di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), perbatasan Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Klaten, keduanya Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga: Rekomended Bingit, Inilah Sensasi Citarasa Soto Rempah Cangkir Blirik

Itu pun, hanya dijajakan di pasar tradisional. Tidak dapat ditemukan di setiap warung makan, baik di Kecamatan Weru maupun Kecamatan Tawangsari. 

"Praktis, jika pembeli datangnya ke pasar tradisional kesiangan jangan berharap dapat mencicipi enuk endhulnya Tempe Alakatak,” kata Jumeri, 58 tahun, warga Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo.  

Tempe Alakatak, kuliner tradisional paduan dua menu utama, mie dan tempe. Bukan mie yang terbuat tepung gandum, tapi mie tradisional berbahan tepung tapioka masyarakat kampung menyebutnya mie pati kanji.

Baca Juga: 5 Kuliner Khas Tawangmangu yang Bikin Nagih, Rasanya Enak dan Enak Banget!

Mie yang menyertai Tempe Alakatak, menurutnya ada yang polos berwarna putih ada juga yang kuning, mie kanji warna kuning saat membuat diberi pewarna alami dari empon-empon kunyit.

Paduan satunya lagi, tempe. Bukan tempe kedelai, tapi tempe yang berbahan baku biji kacang koro atau benguk.

Sebelum tersaji bersama mie tepung tapioka, kemudian disebut kuliner Alakatak, tempe benguk diolah dengan bumbu rempah gulai tapi ampas kelapanya disertakan, tidak dibuat santan.

Baca Juga: Museum Didi Kempot, Ratusan Lagu Sang Maestro Terlahir di Meja Makan

Setelah olahan tempe gulai selesai, barulah siap disajikan dengan mie tepung tapioka. Tempe Alakatak, tersaji dengan wadah pincuk daun jati basah.

Jika pembelinya menginginkan dibawa pulang, kuliner Tempe Alakatak dilayani dengan dibungkus daun jati. Kuliner tradisional berbungkus daun jati, disebut-sebut lebih memberikan citarasa khas.

Sajian Tempe Alakatak semakin bercitarasa enuk gurih nan endhul, jika  menyantapnya dipadukan krupuk Kelir. Disebut krupuk Kelir, lantaran produsennya warga di Kecamatan Watu Kelir.

Baca Juga: Masih Jomblo, Inilah Deretan Neptu Weton Peraih Jodoh Tahun 2022

Penasaran dan ingin segera mencicipi? Segeralah datang ke beberapa pasar tradisional di Kabupaten Sukoharjo bagian selatan, atau wilayah Kabupaten Gunung Kidul bagian utara.

Diantaranya Pasar Cakruk  Karangtengah, dan Pasar Tawang, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Selan itu tersedia juga di Pasar Watu Kelir, Pasar Candi, Pasar Semin, dan Pasar Gunung Kidul. 

"Tapi ingat, kalau sampai di pasar tradisinal sudah kesiangan dipastikan kehabisan,” pesan Jumeri.

Baca Juga: Primbon Jawa: Aura Perintang Karir Profesi Wirausaha Sabtu Wage

Teruntuk kalian yang belum sempat mencicipi namun kian penasaran, berikut 12 fakta terkait kuliner langka Tempe Alakatak ini;

01. Kuliner Tempe Alakatak hanya ada di wilayah perbatan Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah, bagian selatan dan Kabupaten Gunung Kidul, DIY bagian utara.

02. Menu Utama terdiri mie dan Tempe.

03. Mie kenyal terbuat dari tepung tapioka, tempe berbahan baku kacang koro atau benguk.

04. Tempe benguk dimasak atau diolah dibumbui gulai, tapi parutan ampas kelapanya dimasukkan.

05. Cara masaknya sangat sederna, mudah dan bumbu dapurnya tidak rumit dan terlalu banyak jenisnya.

06. Disajikan dengan pincuk dan atau dibungkus daun jati basah.

07. Harganya murah meriah, antara seribu rupiah sampai dua ribu rupiah.

08. Jikalau musim mudik Lebaran, karena banyaknya permintaan harga Tempe Alakatak naik hingga seratus prosen lebih.

09. Penjualnya mayoritas perempuan yang sudah berusia lanjut.

10. Meski berbahan baku sederhana dan harganya murah meriah, Tempe Alakatak termasuk kulinar tradisional, legendaris dan ngangeni.

11. Tempe Alakatak sangat diidolakan, terutama bagi para perantau  yang merantau menggais rejeki di luar kota.

12. Tempe Alakatak hanya dijual di dalam pasar tradisparaional. *** 

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler