Masjid Agung Demak, Tertua dengan Sentuhan Wali Sanga, Inilah 13 Kisahnya

4 Mei 2022, 03:32 WIB
Penyebaran Agama Islam banyak dilakukan dari Masjid Agung Demak /Dokumentasi pariwisata.demakkab.go.id/

KARANGANYARNEWS - Perkembangan Islam di tanah air terkait erat dengan campur tangan Raden Patah, raja pertama dari Kerajaan Demak atau yang biasa disebut Kesultanan Demak.

Jejak pemilik nama asli Jin Bun atau banyak dikenal sebagai Panembahan Jimbun ini, dapat dilihat dari dibangunnya Masjid Agung Demak.

Berikut 13 kisah tentang Masjid Agung Demak, yang dirangkum dari website pariwisata.demakkab.go.id.

1. Libatkan Walisongo

Keberadaannya tak luput dari bantuan para Wali Sanga, pada abad ke-15 masehi.

2. Berkumpulnya Ulama

Masjid yang terletak di Kampung Kauman ini dipercayai pernah menjadi tempat berkumpulnya para ulama dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.

3. Masjid Tertua

Dari catatan sejarah, masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia, dibuktikan dengan adanya filosofi gambar serupa bulus yang menjadi tanda candra sengkala memet, bermakna Sirno Ilang Kerthaning Bumi, menggambarkan tahun pembangunan, yakni 1401 Saka. Perhitungannya adalah bulus terdiri atas kepala memiliki makna 1, empat kaki bulus bermakna 4, badan bulus yang bulat bermakna 0, dan ekor bulus bermakna 1.

4. Kota Wali

Dalam perjalanan menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, para wali berkumpul di masjid ini, hingga Demak mendapat sebutan kota wali.

5. Ornamen Bulus

Binatang ini telah menjadi simbol Masjid Agung Demak, hal ini dapat dilihat pada ornamen bergambar bulus di dinding masjid.

6. Arsitektur Tradisional

Arsitektur masjid ini sangat khas dan sarat makna, sebut saja atap berbentuk limas bersusun tiga, yang merupakan gambaran akidah Islam yakni Iman, Islam, dan Ihsan.

7. Tetap Indah

Meskipun arsitekturnya sederhana namun terkesan megah, anggun, indah, serta sangat berkarismatik.

8. Saka Guru

Di dalam masjid ini ada empat tiang utama, yang disebut di Saka Tatal / Saka Guru, dibuat langsung oleh Wali Sanga yakni sebelah barat laut oleh Sunan Bonang, sebelah barat daya oleh Sunan Gunung Jati, sebelah tenggara oleh Sunan Apel, serta sebelah Timur Laut oleh Sunan Kalijaga.

9. Pintu Bledheg

Sebuah pintu masuk yang dikenal dengan sebutan Pintu Bledheg, menjadi penanda khusus masjid ini, apalagi pintu buatan Ki Ageng Selo ini dianggap mampu menahan petir.

10. Saka Majapahit

Teras Masjid Agung Demak ditopang delapan buah tiang, yang disebut Saka Majapahit.

11. Makam Raja-raja

Beberapa makam raja-raja Kesultanan Demak ada di kompleks masjid ini, salah satunya adalah makam Raden Patah atau Sultan Fattah, serta para abdinya.

12. Museum

Masih di kompleks masjid, terdapat sebuah museum, berisi riwayat Masjid Agung Demak.

13. Lokasi Strategis

Tak sulit untuk menemukan masjid ini, karena berada di pusat keramaian, tepat di Alun-alun Kota Demak. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler