Cak Nun Nyaris Tewas; Kena Santet, Kronologisnya Menyeramkan

- 19 Februari 2022, 10:15 WIB
Cak Nun, Emha Ainun Najib kena santet. Tim medis RSUP Dr. Sarjito memvonis usianya tinggal 3,5 bulan. Inilah kronologisnya yang menyeramkan
Cak Nun, Emha Ainun Najib kena santet. Tim medis RSUP Dr. Sarjito memvonis usianya tinggal 3,5 bulan. Inilah kronologisnya yang menyeramkan /YouTube Caknun.com/

KARANGANYARNEWS – Cak Nun kena santet, tim medis memvonis usianya tinggal 3,5 bulan. Inilah kronologisnya dia melawan dahsatnya santet 41 orang.

Gegara santet yang menimpanya, budayawan yang tersohor dakwah kulturalnya ini mengaku seluruh organ dalam tubuhnya hangus terbakar. Separuh anggota anggota 'gosong', bagai kulit terpanggang bara api.

“Dari leher hingga kaki sebelah kiri hitam kelam, kaku dan nampak kering keriput,” kisah Emha Ainun Nanjib sebagaimana diunggah pada chanel YouTube Cak Nun.com dan As-Salafiyyun.

Baca Juga:  Paska Dislenthik Gubernur, Ini Alasan Bupati Juli Meskipun Omicron Tak Ada

Di awal cerita video berlabel "Ekslusive!!! Kronologi Cak Nun disantet 41 orang dilawan Seorang Diri!", Cak Nun, sapaan akrap Emha Ainun Najib menceritakan difitnah dan dipermalukan di depan jamaah.

Puncaknya, ketika haul 100 hari Gus Dur di Alun-alun Tuban. Novia Kolopaking, istri Cak Nun saat itu menyaksikan suami tercinta dijelek-jeleki orang di depan 30 jam ketika 100 hari haulnya Gus Dur.

Dikisahkan juga, Novia Kolopaking sempat tersulut amarahnya, seluruh personel Kiai Kanjeng marah. Sementara Cak Nun mengaku 'melawan' sekelompok orang yang menjelek-jelekkan dirinya.

Baca Juga: Fakta di Jateng, Kematian Covid Didominasi Belum Vaksin dan Komorbid

Budayawan yang menetap di Jogjakarta ini, punya alasan mengapa harus melawan. Dia katakan, perlawanannya bukan sebagai pelampiasan amarah. Tapi, demi kebenaran yang belum mereka pahami.

Kemarahan Cak Nun malam itu, sempat membuat cemas para kiai di Tuban. Mereka meminta bertemu Cak Nun di tengah malam, untuk tausyiah sekaligus saling memberi penjelasan duduk permasalahannya.

"Pokoknya dia ngeyel terus, saya juga ngeyel terus. Mbak Via, sapaan Nokia Kolopaking ngawal saya supaya tidak kalap lagi. Dia ‘nyenggol-nyenggol’ aku terus," terang Cak Nun sebagaimana unggahan dalam lini media sosialnya.

 Baca Juga: Embung Pengantin Kian Instagenik, Inilah Penampakan Paling Menyeramkan

Novia Kolopaking, tidak kuat melihat perdebatan suaminya dengan orang tersebut. Masih menurut Cak Nun, Novia akhirnya angkat suara, dia berbicara kepda orang yang berdebat seru dengan suaminya. 

Novia Kolopaking sempat juga memintakan ijin Cak Nun duduk di panggung, bersama para tokoh yang diduga berusaha membunuh karakter suaminya.

Beberapa bulan setelah peristiwa di Alun-alun Tuban, Emha Ainun Nadjib mengaku merasakan ada suatu keanehan, baik dalamnya, demikian juga kehidupan kesehariannya.

Baca Juga: Primbon Jawa; Inilah Catatan Sederet Pendongkrak Rejek Sabtu Legi

"Saya itu dibunuh ceritanya, disantet 41 orang dibiayai Rp 400 juta. Peristiwanya  sekitar tahun 2002-2003 lalu aku disantet beramai-ramai," kata Cak Nun melanjutkan ceritanya.

Dia jelaskan juga, ada dua kelompok yang mengirim santet pada dirinya. Kelompok pertama Cak Nun lawan di stadion. Semua orang yang berada di stadion, tambahnya berhasil Cak Nun usir. 

"Pada saat yang hampir bersamaan kena santet juga dari orang-orang yang belain Gus Dur, namun mereka menganggap saya anti Gus Dur," tuturnya. Kelompok ini, menganggap Cak Nun anti Abdurrahman Wcahid atau Gus Dur.

Baca Juga: Cabuk Wonogiri, Citarasa Pedas Manis Sedap Hitamnya Wijen Sangrai

Anggapannya  karena Emha Ainun Nanjib pernah memberitahu jikalau Gus Dur akan dilengserkan dari kursi presiden. Jika tidak segera diantisipasi, Gus Dur bisa jatuh sebelum tiga bulan dari sekarang (saat dia memberitahu).

Sangat dia sayangkan dan sesalkan, pemberitahuan sekaligus peringatan Cak Nun tadi justru menyulut kemarahan mereka. Akibatnya, dia mengaku terkena santet hingga nyaris tewas.

Gara-gara santet, Cak Nun sakit-sakitan. Tangannya gemetar, berat badannya turun drastis dari 70 kg ke 48 kg. Dia ceritakan, ketika buang air besar  mengeluarkan feses berwarna hitam pekat seperti aspal.

Baca Juga: Skandal Seks 8 ABG, Bupati Wonogiri Bersikukuh Seret ke Ranah Hukum

Setelah dibawa ke laboratorium, hasil pemeriksaan medis dan klinis feses tersebut mengandung uranium dan besi.

“Saya BAB keluarnya seperti aspal, setelah dibawa ke laboratorium RSUP Sardjito Yogyakarta, tim medis menyimpulkan usia saya tinggal 3,5 bulan karena seluruh mekanisme mengolah makanan sudah hancur,” terangnya.

Dijelaskan lagi, seluruh organ dalam tubuhnya tidak tersisa lagi sudah menjadi abu. Dalam kondisi yang mengerikan itu, Cak Nun juga tak bisa mengonsumsi makanan apa pun,  hingga tubuhnya kurus kering.

Baca Juga: Inovatif, Piket Siaga Erupsi Gunung Merapi Sambil Jaga Kedai Kopi

“Badan saya hanya makan lemak-lemak saya sendiri, tidak ada asupan makanan yang bisa diolah. Perut saya itu isinya uranium. Pokoknya logam-logam berat dan panas," kata Cak Nun. 

Disebutkan, saat itu berat badannya yang semula sebelum sakit 70 kg tinggal 48 kg. Secara fisik terlihat juga, separuh badannya dari leher hingga kaki hitam pekat.

Menyadari penyakit yang diduga karena santet kian menggerogiti nyawanya, Cak Nun dan istrinya pun bergegas mengambil langkah antisipasi sekaligus penyembuhannya.

Baca Juga: Primbon Jumat Kliwon; Catat, 13 Jerat Pemikat Asmara Lawan Jenismu

"Antisipasi dan upaya penyembuhannya non medis, saya ngaji dan memohon kepada Allah beberapa jam dalam suatu malam. Alhamdulillah, pagi harinya saya sehat wal afiat lagi,” terang dia.

Tak aneh proses kesembuhan yang sangat cepat dan sulit dinalar ini, memunculkan pertanyaan para pihak. Termasuk juga para pakar medis Fakultas Kedokteran UGM maupun tim medis RSUP Dr Sardjito.

Kok bisa sembuh secepat itu? “Jikalau diberitahu proses penyembuhan cepatnya kalian bingung dan tidak percaya,” kisah Emha Ainun Najib dalam chanel YouTube Cak Nun.Com. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x