Baca Juga: Astana Giri Bangun Pernah Diisukan Berlapis Emas, Inlah 9 Fakta Makam Presiden Soeharto
(h). Jumat Kliwon dengan Jumat Legi (14+11 : 25), (i). Jumat Pahing dengan Minggu Legi (15+10 : 26), (j). Sabtu Kliwon dengan Selasa Legi (17+8 : 25), (k). Sabtu Legi dengan Rabu Wage (14+11 : 25), dan (l). Sabtu Wage dengan Kamis Wage (13+12 : 25).
Untuk lebih mudah menghitung jumlah neptu weton maing-masing pribadi, Ki Buyut Lawu yang juga praktisi Pawukon atau penanggalan tahun Jawa menyebutkan, lambang bilangan masing-masing hari beserta jumlah hitungan neptu wetonnya sebagai berikut:
3. Sisa Pembagian Berdasar Simbul Angka
Cara menghitungnya, gabungkan atau jumlahkan neptu weton antara laki-laki dan perempuannya, kemudian dibagi (7). Nah, masing-masing sisa hitungan sudah ada pemaknaanya.
Baca Juga: Primbon Selasa Wage; Seret Rejeki, Ini Pengungkit Beratnya Beban Ekonomimu
Dicontohkan, jika penjumlahan neptu weton masing-masing pasangan dibagi (7) tersisa (1) disebut Pesthi/ pasangan berjodoh, tersisa (2) disebut Jodho/ berjodoh.
Jika tersisa (3) disebut Paadu/ sering cekcok, tersisa (4) disebut Pegat/cerai, tersisa 5 Pati Besan/ mertuanya meninggal, tersisa (6) disebut Gunem/ adu mulut, dan tersisa (7) disebut Ratu/ melimpah bahteranya.
“Jikalau penjumlahan neptu weton masing-masing pasangan dibagi (7) tersisa 3 (Padu), 4 (Pegat) dan 5 (Pati Besan) sebaiknya dihindari. Jangan dipaksakan mengikat tali perkawinan,” saran Ki Biyut Lawu.
Baca Juga: Misteri 2 Pocong di Boyolali, Inilah Penampakannya di Situs Watugenuk