KARANGANYARNEWS - Di zaman yang serba cepat sekarang ini, kecanggihan teknologi internet berimbas pada berubahnya tingkah laku masyarakat, terutama dalam hal belanja.
Banyak orang lebih suka belanja online, membeli kebutuhan hidup seperti sandang, pangan serta kebutuhan lain, melalui toko-toko e-comerce ataupun marketplace.
Seperti membeli sandang atau pakaian, dengan mudah dapat dilakukan melalui online, yang memiliki beragam pilihan model, ukuran, warna serta bahan.
Namun sayang, dari beberapa toko online masih ada yang mengecewakan pembeli seperti ketidaksesuaian warna, model dan ukuran, yang jauh dari harapan pembeli.
Kondisi seperti ini, membuat pembeli lebih suka kembali ke cara lama yakni menjahitkan baju pada penjahit langganan.
Tak hanya itu, alasan lain adalah agar tidak kembar dengan pembeli lain, mengingat produk yang dijual di toko online atau offline kebanyakan diproduksi secara massal.
Keadaan ini menimbulkan efek baik, bagi penjahit profesional yang akhirnya kecipratan rejeki melimpah, menjelang lebaran.
Berikut wawancara KaranganyarNews.com dengan Erly Nadziyah, penjahit busana dari Solo tentang berkah di bulan penuh ampunan.
1. H - 3 Minggu
Saking membeludaknya orderan, perempuan berkacamata ini membatasi orderan masuk, maksimal 3 minggu menjelang lebaran.
2. Naik 200%
Lampu hijau yang diberikan pemerintah dengan mengijinkan merayakan lebaran, berimbas baik pada naiknya jumlah pelanggan, yakni mencapai lebih dari 200 % dibandingkan tahun 2021.
3. Order 300 Baju
Tak disangka, 300 baju dari 150 pelanggan masuk ke workshop ibu dari 2 putra ini, hanya dalam waktu 1 bulan.
4. Mulut ke Mulut
Promosi yang dilakukan masih terbatas dari mulut ke mulut, berawal dari teman dekat hingga akhirnya menyebar ke banyak orang, karena testimoni baik yang dilakukan para pelanggannya.
5. Dominasi Motif
Dibandingkan kain batik dan polos, kain bermotif lebih dominan sebagai kain yang masuk di ruang jahitnya.
6. Gamis
Ada beragam jenis model baju yang bisa dijahit perempuan berusia 47 tahun ini, namun saat ini mayoritas jahitan adalah busana muslim jenis gamis dan syar'i.
7. Pakaian Dewasa
Meskipun tidak menolak orderan pakaian anak, namun pakaian dewasa merupakan pesanan jahitan yang paling mendominasi.
8. Kerjakan Sendiri
Sudah 6 tahun membuka jahitan, Lely demikian ia dipanggil, sudah memiliki banyak pelanggan yang cocok dengan jahitannya, efeknya banyak pelanggan yang ingin dibuatkan baju oleh tangannya langsung.
9. Bantuan Asisten
Repot memang kalau mengerjakan sendiri 300 jahitan dalam sebulan, karenanya ia butuh asisten untuk membantu pekerjaan lain, seperti obras dan memasang kancing.
10. Tolak Order Kilat
Meski dibayar lebih tinggi, namun perempuan yang belajar menjahit sejak 1995 ini terpaksa menolak, mengingat orderan kilat hanya membutuhkan 1 sampai 2 hari, yang artinya mengubah jadwal orderan jahit yang sudah disusun rapi.
11. Harga Tetap
Ngepruk harga atau memberikan harga tinggi, bukan prinsipnya, karena perempuan bertubuh langsing ini lebih memilih memakai harga normal, yakni antara Rp 80.000,- sampai Rp 200.000,- tergantung tingkat kesulitan serta asesoris tambahan yang diperlukan.
12. Butuh Healing
Refreshing setelah berkutat dengan kain, benang dan kancing selama Ramadhan, perempuan ini pun berencana melakukan healing, piknik ke beberapa tempat untuk menyegarkan otak, mata dan pikiran. ***