Sewu Dino antara Versi Film dan Thread di Twitter, Ini Bedanya

6 Mei 2023, 21:05 WIB
degan dalam film horor Sewu Dino. /MD Pictures

KARANGANYARNEWS – film horor Sewu Dino sedang tayang di bioskop.  Diproduksi MD Pictures, Sewu Dino diadaptasi dari thread atau utas cerita horor SimpleMan di Twitter.

 

Utas cerita horor ini sangat diminati warganet dan sempat viral, seperti halnya utas cerita horror KKN di Desa Penari.  Dirilis pada 2019, Sewu Dino diretweet sebanyak 66 ribu orang dan disukai lebih dari 205 ribu.

Dalam versi film, Sewu Dino digarap sutradara Kimo Stamboel. Sewu Dino sendiri mengisahkan perang santet dua keluarga, yaitu keluarga Kuncoro dan keluarga Atmojo.

Baca Juga: Mengenal Keluarga Atmojo dalam Sewu Dino, Siapa Mereka?

Adalah Sri (Mikha Tambayong), seorang perempuan yang bekerja sebagai PRT di keluarga Atmojo. Sri bertugas merawat sekaligus melakukan ritual basuh sedo untuk Dela Atmojo.

Keturunan terkahir keluarga Atmojo ini sekarat dengan tubuh penuh borok , bernanah dan mengeluarkan bau busuk. Dela dalam keadaan antara hidup dan mati akibat santet Sewu Dino.

film horor Sewu Dino membangun konflik cukup lambat. Dengan durasi dua jam, cukup membuat bosan sebelum masuk pusaran konflik.  

Baca Juga: Ternyata Inilah Awal Mula Santet Sewu Dino Dikirim ke Keluarga Atmojo

Namun, alur lambat ini sebenarnya sangat membantu penonton untuk memahami bangunan alur cerita cerita. Sebagai film, Sewu Dino cukup detil dan rapi.

Kimo Stamboel berhasil menjelaskan elemen horor, termasuk ritual dan cara kerja santet. Namun, risiko konsep slow-burn adalah ending yang terkesan terburu-buru mengingat durasi film yang terbatas.

film horor Sewu Dino melibatkan sejumlah bintang seperti Mikha Tambayong, Gisellma Firmansyah, Karina Suwandi, Rio Dewanto, Agla Artalidia, dan Marthino Lio.

Baca Juga: Fakta-fakta Santet Sewu Dino, Ilmu Hitam yang Kabarnya Paling Mengerikan

 

Alur cerita dan penokohan

Alur cerita dan elemen horor dalam film Sewu Dino cukup mengesankan. Namun, sepertinya unsur horor pada film ini masih belum benar-benar mencekam pada level puncak.

Seperti kebanyak film horor lain, Sewu Dino masih mengandalkan jumpscare untuk membuat penonton ketakutan. Unsur horor belum berhasil menjadi teror.

Kualitas efek visual CGI dan make-up untuk beberapa adegan juga masih biasa-biasa saja. Namun, film horor ini memiliki cukup jumpscare untuk membuat penonton berteriak.

Baca Juga: Aksara Kolojiwo, Kisah Penculikan Anak-anak Perempuan Tumbal Santet Sewu Dino 

Bagi yang sudah membaca utas cerita horor Sewu Dino versi Twitter SimpleMan mungkin akan kecewa dengan film ini. Sebab, alur cerita versi film berbeda dengan versi thread.

Pada adegan pembuka misalnya, Sri mendapatkan pekerjaan setelah tidak sengaja tertabrak Sugik atau Sugih dalam versi film. Sri kemudian bertemu Karsa Atmojo.

Dalam versi novel, Sri wawancara dengan Lidya sebelum akhirnya bisa bertemu Karsa Atmojo.

Baca Juga: Malapetaka Santet Sewu Dino, Semua Berawal dari Rogot Nyowo 

Dari sisi bangunan cerita, versi thread jauh lebih menyeramkan dan menegangkan dibanding versi film. Apalagi banyak momen penting dan karakter yang dihilangkan.

Misalnya adegan saat Mbah Tamin tahu bahwa Erna merupakan mata-mata keluarga Kuncoro. Plot tentang Erna yang berusaha membunuh Sri juga dihilangkan.

film horor garapan Kimo Stamboel ini juga memangkas cerita tentang Mbah Tamin, salah satu karakter yang sebenarnya menjadi kekuatan cerita Sewu Dino.

Baca Juga: Mengenal Trah Pitu dalam Sewu Dino SimpleMan, Siapa Saja Mereka?

Dalam versi novel, Mbah Tamin memiliki peran penting sebagai tangan kanan Karsa Atmojo. Namun, dalam versi film karakter Mbah Tamim menjadi tidak penting yang hanya muncul di awal dan akhir cerita.

Beralih ke karakter yang ada dalam film Sewu Dino (2023), satu-satunya yang mengganjal untuk saya adalah gambaran Karsa Atmojo.

Karakter yang jauh berbeda dari versi novel atau thread adalah Karsa Atmojo yang digambarkan sebagai sosok perempuan ningrat anggun, karismatik, berwibawa membuat siapa pun tunduk dan terintimidasi.

Baca Juga: 6 Fakta Film Horor Sewu Dino, Salah Satunya Habiskan Biaya Rp 18 Miliar

Namun, dalam versi film, Karina Suwandi yang memerankan karakter Karsa Atmojo tampil dengan wajah penuh borok. Keanggunan dan karismatik dari Karsa Atmojo tidak tersisa.

Bagi yang belum membaca versi novel atau utas cerita horor Sewu mungkin enjoy-enjoy saja menonton Sewu Dino.

Namun, untuk semua film adaptasi, hamper tidak mungkin persis sama dengan versi tulisan ataupun novel. Sebab, antara film dan tulisan merupakan dua hal yang berbeda, terutama soal hadirnya imajinasi.***

Editor: Ken Maesa Pamenang

Tags

Terkini

Terpopuler