Jejak Raden Mas Said (1): Alap-alap Samber Nyawa, Putra Bangsawan yang Terbuang

- 12 November 2021, 07:37 WIB
Silsilah Raden Mas Said, putra bangsawan yang semasa kecilnya didera derita hidup dan ‘terbuang’ dari istana Kerajaan Kartosura era Susuhunan Pakubuwono II
Silsilah Raden Mas Said, putra bangsawan yang semasa kecilnya didera derita hidup dan ‘terbuang’ dari istana Kerajaan Kartosura era Susuhunan Pakubuwono II /dok-Kustawa Esye/

Dikisahkan dalam buku terbitan 2014 tersebut, semenjak usia belia Raden Mas Said juga hidup dalam cengkeraman mara bahaya. Kekawatiran Patih Danurejo terkuak intrik kelicikannya, membuat dia terus berupaya melenyapkan Raden Mas Said.

Sepeninggalan ayahandanya dibuang ke Srilangka dan ibunya berpulang ke hadirat-Nya, dia diasuh Raden Ayu Sumonarso, neneknya. Sejak itu pula, Raden Mas Said tidak tumbuh berkembang layaknya putra bangsawan.

Baca Juga: Ekskavasi Kedua Situs Watu Genuk, BPCB Temukan Tiga Candi di Boyolali

Putra pertama Pangeran Aryo Mangkunegoro ini, menghabiskan waktu kecilnya tidak sepermainan bersama anak-anak keluarga Keraton. Bahkan, bisa disebut  tersingkir atau terbuang dari kehidupan istana.

“Raden Mas Said kesehariannya bermain dengan anak-anak abdi dalem  dan kawulo alit. Tidak jarang dia tidur di kandang kuda bersama teman-teman sepermainannya,” terang Ki Panji Koeswening, tim penulis yang juga editor buku sejarah Raden Mas Said tadi.

Naamun demikian, tidak membuat Raden Mas Said merasa kecil hati.  Pergaulannya dengan anak-anak abdi dalem dan kawulo alit,  justru membuatnya  tahu persis realita  penderitaan hidup masyarakat di luar istana.

Baca Juga: Primbon Jawa, Kamis Legi Pilih Tekuni Bidang Seni atau Sain Teknologi

Raden Sutowijoyo III, putra Tumenggung Nambang adalah teman karip  Raden Mas Said. Persahabatan yang terbangun sejak usia belia, perjalanan sejarah berikutnya menspirit kebersamaan berjuang melawan kolonial Belanda.

Setelah remaja Raden Sutowijoyo III dikenal bernama Raden Ngabehi Rangga Panambang. Sahabat karip yang lain, Surodiwongso dari Nglaroh, lebih dikenal Surodiwongso yang juga seperjuangan melawan penjajah di bumi pertiwi.  

Menginjak usia 14 tahun, Raden Mas Said diangkat Mantri Gandek Keraton Kartosuro oleh Susuhunan Paku Buwono II, diberi gelar Raden Mas Suryokusumo,  mendapatkan lungguh seluas 50 jung (sekitar  200 Bahu) di wilayah Ngawen Jogjakarta.

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah