"Hasil yang pasti menjadi pukulan berat bagi kita semuanya," ucap pelatih yang juga dikenal dengan singkatan nama JFT.
Ia menambahkan, pada babak pertama timnya mampu menghasilkan peluang, namun sayang tak bisa dikonversikan menjadi gol.
Persis Solo pun akhirnya harus mengakui keunggulan Persikabo 1973.
Dengan hasil buruk ini, Jacksen Tiago menyadari akan ada tekanan menuntut dirinya mundur dari kursi kepelatihan.
Baca Juga: Sejarah dan Keutamaan Puasa Tasua serta Asyura 9 dan 10 Muharram Beserta Haditsnya
"Tekanan itu wajar dengan prestasi yang seperti sekarang ini. Saya harus berbesar hati dengan tekanan, kritikan yang diberikan kepada saya selama tiga kali pertandingan belum mampu mendapatkan hasil yang semestinya kita dapatkan," ujarnya.
Pelatih asal Brasil mengaku berjiwa besar apabila pertandingan melawan Persikabo 1973 menjadi laga terakhirnya bersama Persis Solo.
"Kalau hari ini pun seandainya, saya dapat kabar ini pertandingan terakhir saya, maka saya harus berjiwa besar karena kita kan realistis (dengan hasil yang dicapai hingga saat ini)," tukas Jacksen Tiago. ***