KARANGANYARNEWS - Surat Suara dalam simulasi pencoblosan Pemilu 22024 terlalu besar, Manusia Lanjut Usia (Manula) di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mengaku kesulitan melipat setelah mencoblos di TPS.
Demikian terungkap dalam simulasi pencoblosan dan penghitungan suara, dengan aplikasi Sirekap Pemilu 2024 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boyolali.
Simulasi pencoblosan Pemilu 2024 kali ini, dipusatkan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 14 Desa Winong, Kecamatan Boyolali Kota. Diikuti 225 Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan satu daftar pemilih tambahan.
Baca Juga: Surat Suara Simuasi Pilpres 4 Kolom, Rudyatmo: Pertanda KPU Tak Jujur
Sastro Surabi, salah satu peserta simulasi yang berusia 86 tahun, hari itu nampak datang seorang diri ke TPS 14. Seusai mencoblos, dia nyelenong menghampiri temannya pada bilik pemungutan suara di sampingnya.
Di luar dugaan petugas KPPS, karena hal tersebut tidak diperbolehkan dalam tata aturan pemungutan suara, salah seorang petugas KPPS bergegas memberitahu Sastro Sulabi.
Uji Coba Aplikasi Sirekap
Tak hanya itu kekeliruan dikarenakan ketidaktahuannya, saat akan memasukkan surat suara ke kotak suara, lipatan surat suara yang telah dicblos Sastro Sulabi juga tidak pas.
Baca Juga: 10 TPS Pemilu 2024 di Klaten Rawan Bencana Banjir dan Erupsi Gunung Merapi
Terpaksa petugas KPPS mendampingi pria Lansia tadi kembali ke bilik pemungutan suara, untuk memberikan arahan dan petunjuk cara melipat suara yang benar setelah dicoblos.