Tips Menulis dan Meraup Cuan, Andoyo:Tak Perlu Rumit Berpikir, Berani Coba?

28 Agustus 2023, 18:35 WIB
Andoyo Sulyantoro berbagi pengalaman menjadi seorang penulis di depan para anggota Satupena Kabupaten Semarang di TBM Pasinaon, Bergas /Dok. Satupena Jawa Tengah/

KARANGANYARNEWS - Menulis, tak seberat dan serumit yang dipikirkan kebanyakan orang. Namun demikian, beribu ketakutan sering  menghantuinya. Membuat mereka gamang saat akan memulainya, dan merasa gagal total sebelum mencobanya.

 

“Karena itulah, kalau mau menulis itu ya, menulislah. Tak perlu dipikir panjang lebar,” kata Andoyo Sulyantoro, penulis senior dari Wonosobo yang juga anggota Perkumpulan Penulis Nasional Indonesia (Satupena) Jawa Tengah.

Hal itu dia paparkan di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Warung Pasinaon, Bergaslor, Kabupaten Semarang, dalam acara Bincang Literasi “Kiat Menulis dan Menghasilkan Cuan” Sabtu, 26 Agustus 2023.

 Baca Juga: Segera Digelar, Parade Baca Puisi Keadilan Satupena Jawa Tengah

Andoyo Sulyantoro yang acap menggunakan nama pena Lintang Alit Wetan,  berkesempatan membagikan ilmunya dalam acara yang dielenggarakan  TBM Warung Pasinaon dan didukung Satupena Kabupaten Semarang dan FTBM Kabupaten Semarang.

Tak kurang dua puluh peserta yang terdiri dari para pengelola taman bacaan masyarakat, pegiat literasi, penulis buku pemula, dan para anggota Satupena antusias mengikuti sesi yang dipandu Tirta Nursari, founder Warung Pasinaon yang juga Ketua Satupena Kabupaten Semarang.

Rutinitas Menulis

 

Selain sudah menghasilkan puluhan buku dan sempat pula tampil di Ubud Writers and Readers Festival Bali, tercatat Andoyo juga masuk nomine Anugerah Sastra Litera 2001.

 Baca Juga: Menyusul 45 Sebelumnya, 43 KTA Satupena Segera Dibagikan Lagi

Menurutnya, kunci menulis adalah keberanian untuk memulainya. Selanjutnya, bagaimana seseorang bisa menulis dengan mengandalkan ritmenya masing-masing, dan memunculkan karakter dari tulisannya sendiri.

Andoyo mengaku terbiasa menulis minimal satu jam setiap pagi, disebutnya merupakan waktu emasnya untuk berkarya. Selebihnya, dia tak membatasi kapanpun waktu untuk menulis.

Bisa siang atau malam sesuai waktu senggang dia, atau saat ada dorongan ide untuk membuat sebuah karya. Sementara karakter seorang penulis, akan muncul dengan sendirinya ketika seseorang sudah rutin rutin menulis setiap harinya.

 Baca Juga: Teruntuk Siswa SMP di Cilacap, Satupena Jawa Tengah Selenggarakan Kelas Menulis

Menulis setiap hari dan menjadikan aktivitas menulis sebagai rutinitas atau kebutuhan hidup, sangat berpengaruh bagi kualitas tulisan yang dihasilkan. Dan apabila tulisan telah cukup mapan, saatnya mencari cuan dari hasil karya atau tulisan-tulisan kita.

Tips Meraup Cuan

 

“Untuk dapat menghasilkan uang, seorang penulis memang harus bersabar. Tidak boleh grusa-grusu atau instan,” kata penulis Pertarungan Serayu tadi menguraikan proses kreatifnya.

Lebih lanjut Andoyo mengatakan, dari tulisan-tulisan tersebut baik fiksi maupun non fiksi ada banyak peluang yang dapat digunakan untuk mnghasilan cuan (uang).

 Baca Juga: Pengukuhan Satupena Kabupaten Semarang, Gunoto: Banyak Penulis Prasejahtera

Sebutlah menulis untuk platform-platform digital seperti Goodwil Indonesia, Noveltoon, Joylada, dan sebagainya. Bisa juga, melalui mempublikasikan tulusan-tulisannya pada Opinia atau Kompasiana.

Tetapi dari semua peluang yang ada, Andoyo mneyebut mengikuti sayembara adalah peluang terbesar untuk mendapatkan uang secara cepat dan dengan jumlah yang lumayan besar.

Bahkan, menurutnya beberapa sayembara memberikan reward hingga jutaan rupiah meski hanya masuk sebagai nomine saja. Tentu saja, ini adalah peluang emas yang sangat sayang untuk dilewatkan.

Merangkul Semua Komunitas

 

Menanggapi peluang menghasilkan cuan dari menulis, Tirta Nursari Ketua Satupena Semarang yang juga seorang penulis, membenarkan akan hal itu. Meski saat ini tidak lagi seperti era tahun 1990-an, di mana para penulis berada di era kejayaannya.

 Baca Juga: Bertemu Dubes Tunisia, Dewan Pakar Satupena Bahas Isu Harmony Building dan Diplomasi Kebudayaan

Namun demikian, sekarang ini setiap penulis sebenarnya memiliki banyak peluang untuk meraih keuntungan dari menulis. Bukan hanya melalui pundi-pundi rupiah, tetapi juga pulsa, gift, juga popularitas yang akan membuka akses meraup cuan.

“Kita bisa memunculkan ide-ide dan gagasan dari tulisan. Berekspresi, mengkritisi, dan banyak hal yang lain. Meski pun dari situ tidak langsung mendapatkan uang, tapi suara kita didengar dan orang mulai mengenal kita. Itu menjadi personal branding,” tambahnya.

Perempuan energik yang juga Ketua Pengurus Wilayah Forum Taman Bacaan Masyarakat Kabupaten Semarang ini menyebutkan, diskusi literasi yang diselenggarakan merupakan bagian dari uapaynya terus mensyiarkan literasi di Kabupaten Semarang.

 Baca Juga: 8 Jodoh Weton Selasa Pahing: Sukses Berlimpah Cuan, Samawa Selamanya

Dengan merangkul seluruh komunitas literasi yang ada, dia berharap  semakin banyaknya gerakan dan aktivitas literasi yang diselenggarakan, masyarakat semakin mencintai dunia literasi dan semakin banyak juga yang mencintai serta meraup manfaat dunia kepenulisan. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler