Network
KARANGANYARNEWS - Setiap hari, Renungan Harian Kristen hadir untuk memberikan kelegaan untuk jiwa-jiwa yang haus dan lapar Firman Tuhan.
Saat hati terasa berat, serahkan bebanmu pada Tuhan, dengan membaca Renungan Harian Kristen, yang bisa membantumu melepaskan masalah yang berat.
Baca Juga: Renungan Harian Kristen - Dimensi Lebih Tinggi dalam Menabur
Selamat membaca artikel-artikel dalam Renungan Harian Kristen, semoga iman kita semakin bertumbuh di dalam Tuhan.
2 Korintus 8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.
Baca Juga: Renungan Harian Kristen - Sukacita dalam Berbuat Baik, Tidak Membuat Jemu
William Colgate, seorang yang suka mempelajari dan melakukan Firman Tuhan dalam hidupnya. Saat perusahaan tempat dia bekerja mengalami kebangkrutan, ia mendapat hikmat menghubungi para penyalur dan mulai merintis usaha sendiri. Dalam 6 bulan, perusahaannya mampu memproduksi sabun tangan, sabun toilet, dan sabun cukur. Meski Colgate sangat sibuk dalam pengembangan usaha, ia tidak mengabaikan waktu-waktu pribadi dengan Tuhan.
Kesuksesan Colgate dicapai karena ia mengikuti prinsip-prinsip Alkitab. Tidak lama, Colgate segera menjadi salah satu pengusaha ternama di New York. Ia dan keluarganya setia beribadah dan membaca Alkitab bersama. Selagi bisnisnya terus berkembang dan diberkati Tuhan, dia memerintahkan akuntan untuk meningkatkan jumlah persembahan dari 20 persen menjadi 30 persen. Saat dia terus berkomitmen memberi, perusahaannya semakin diberkati Tuhan. Saat ini, Colgate Palmolive merupakan salah satu perusahaan tertua di Amerika, yang dinobatkan majalah Fortune sebagai salah satu dari 500 perusahaan paling sukses di Amerika. Angka penjualan mencapai US$ 9 miliar, bahkan cabangnya berada di 221 negara di seluruh dunia.
Baca Juga: Renungan Harian Kristen - Menabur Kasih Menuai Nama Baik
Kisah Colgate ini memberi gambaran, betapa ia mencintai Tuhan sedemikian rupa. Di tengah kesibukannya ia terus merenungkan Firman, membangun hubungan intim dengan Tuhan, bahkan tak segan-segan menaikkan jumlah persembahan untuk Tuhan. Ia tak pernah berpikir panjang namun dengan hati sukacita melakukan semua bagi Tuhan.
