Network
KARANGANYARNEWS - Setiap hari, Renungan Harian Kristen hadir untuk memberikan kelegaan untuk jiwa-jiwa yang haus dan lapar Firman Tuhan.
Saat hati terasa berat, serahkan bebanmu pada Tuhan, dengan membaca Renungan Harian Kristen, yang bisa membantumu melepaskan masalah yang berat.
Baca Juga: Renungan Harian Kristen - Terobosan Besar Lahir dari Pribadi Maksimal
Selamat membaca artikel-artikel dalam Renungan Harian Kristen, semoga iman kita semakin bertumbuh di dalam Tuhan.
Kolose 3:23 Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Baca Juga: Renungan Harian Kristen - Suara Siapa yang Kita Ikuti?
Para teolog berpendapat bahwa kitab Filipi yang ditulis Rasul Paulus merupakan sebuah surat sukacita. Hal itu didasarkan pada nada sukacita serta perasaan gembira yang terlihat jelas dalam seluruh isi kitab. Meskipun pada saat itu Paulus sedang mengalami kondisi sangat berat karena berada di dalam penjara, namun kondisinya ternyata tidak menyurutkan semangat Paulus untuk tetap memberikan perhatian kepada jemaat Filipi. Melalui surat itu Paulus menyampaikan rasa terima kasih kepada jemaat Filipi sekaligus mengabarkan kondisi serta keadaannya.
Bukan hanya kitab Filipi, beberapa tulisan Paulus pun menggambarkan bagaimana dia dan rekan sepelayanannya seringkali mengalami kondisi dimana semua jalan terasa tertutup bahkan di ambang kematian. Namun tampaknya sukacita karena anugerah keselamatan yang sudah diterima dari Tuhan Yesus selalu membuat iman Paulus terus berkobar-kobar di tengah berbagai tantangan dan ancaman yang dihadapinya. Bahkan ia berani menyatakan bahwa baginya hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Bagi Paulus, semua perbuatan yang dikerjakannya akan dilakukannya dengan segenap hati untuk kemuliaan Tuhan.
Baca Juga: Renungan Harian Kristen - Pintu-Pintu Terkunci
Malam ini mari kita belajar dari perjalanan pelayanan Rasul Paulus. Meskipun kerap mengalami kesukaran serta penderitaan, Paulus senantiasa memiliki sukacita di dalam Tuhan. Sukacita ini yang membuat Paulus mampu berbuat baik di tengah situasi tidak enak dan tidak menguntungkan.
