KARANGANYARNEWS - Permasalahan hari raya Idul Fitri yang jatuh pada hari Jumat, hingga saat ini masih memunculkan banyak pertanyaan umat Islam. Tidak hanya dalam forum-forum kajian Islam atau pengajian, dalam akun komunitas berbagai media sosial, belakangan ini pertanyaan terkait hal tersebut juga viral.
Terlebih menjelang Idul Fitri 1444 Hijriyah, sering juga disebut Lebaran tahun 2023 ini. Sebagimana diketahui, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan Idul Fitri 1444 Hijriyah jatuh pada hari Jumat tanggal 21 April 2023.
Penetapan ini tertuang maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Nomor: 01/MLM/I.0/E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1444 Hijriah, maka ditetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Jumat Pahing, tanggal 21 April 2023 M.
Baca Juga: Polemik Beda Hari Raya Idul Fitri, Thomas Djamaluddin: Perlu Otoritas Tunggal
Sebagaimana dilansir KaranganyarNews.com dari laman fatwatarjih.or.id, portal resmi PP Muhammadiyah menjelaskan, terdapat beberapa hadist yang menerangkan adanya keringanan untuk tidak melakukan sholat Jumat bagi kaum muslim yang sudah melaksanakan sholat Idul Fitri maupun Idul Adha.
Namun demikian, dijelaskan hadist-hadist tersebut ada yang dinilai lemah, karena ada perawinya yang tidak dikenal. Dicontohkan diantaranya hadist riwayat Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Majah dari Ilyas bin Abi Ramlah.
Sunah Nabi
Ada juga yang dinilai sebagi hadist mursal, disebutkan hadist riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah. Disamping itu ada juga hadis yang dinilai sahih, yaitu hadist yang diriwayatkan oleh Nasa’i dari Abu Dawud, sebagaimana berikut ini:
حَدَّثَنِي وَهْبُ بْنُ كَيْسَانَ، قَالَ: «اجْتَمَعَ عِيدَانِ عَلَى عَهْدِ ابْنِ الزُّبَيْرِ فَأَخَّرَ الْخُرُوجَ حَتَّى تَعَالَى النَّهَارُ، ثُمَّ خَرَجَ فَخَطَبَ فَأَطَالَ الْخُطْبَةَ، ثُمَّ نَزَلَ فَصَلَّى وَلَمْ يُصَلِّ لِلنَّاسِ يَوْمَئِذٍ الْجُمُعَةَ»، فَذُكِرَ ذَلِكَ لِابْنِ عَبَّاسٍ فَقَالَ: أَصَابَ السُّنَّةَ(رواه النسائ و أبو داود)
"Hadis diriwayatkan dari Wahab bin Kasan, ia berkata: Telah bertepatan dua hari raya (Jumat dan hari raya) di masa Ibnu Zubair, dia berlambat-lambat ke luar, sehingga matahari meninggi. Di ketika matahari telah tinggi, dia pergi keluar ke mushalla, lalu berkhutbah, kemudian turun dari mimbar kemudian sembahyang.
Baca Juga: Beda Penetapan Idul Fitri 2023, Haedar Nashir: Ini Ijtihad Muhammadiyah
Dan dia tidak bersembahyang untuk orang ramai pada hari Jumat itu (dia tidak mengadakan sembahyang Jumat lagi). Saya terangkan yang demikian ini kepada Ibnu Abbas. Ibnu Abbas berkata: Perbuatanya itu sesuai dengan sunnah."
Bacaan Sholat Nabi
Hadis lainnya adalah menerangkan bacaan sholat Nabi ketika hari raya jatuh pada hari Jumat, yaitu sebagaimana berikut ini:
عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ، قَالَ: «كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الْعِيدَيْنِ، وَفِي الْجُمُعَةِ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى، وَهَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ»، قَالَ وَإِذَا اجْتَمَعَ الْعِيدُ وَالْجُمُعَةُ، فِي يَوْمٍ وَاحِدٍ، يَقْرَأُ بِهِمَا أَيْضًا فِي الصَّلَاتَيْنِ (رواه الجمعة الا البخرى و ابن ماجه)
"Diriwayatkan dari Nu’man bin Basyir ra ia berkata: Nabi SAW selalu membaca pada sembahyang kedua hari raya dan sembahyang Jumat: Sabbihisma rabbikal a’la dan hal ataka hadisul ghasiyah. Apabila berkumpul hari raya dan Jumat pada satu hari, Nabi SAW membaca surat-surat itu di kedua-dua sembahyang."
Baca Juga: 8 Alasan, Kenapa Muhammadiyah Tetapkan Idul Fitri Hari Jumat 21 April 2023?
Menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah, memahami riwayat yang pertama timbul kesan apabila hari raya jatuh pada hari Jumat tidak perlu dilakukan sholat Jumat.
Pemahaman yang demikian adalah belum selesai, mengingat adanya hadist yang kedua sebagaimana diriwayatkan oleh segolongan ahli hadist, termasuk Muslim, kecuali al-Bukhari dan Ibnu Majah.
Dari riwayat kedua melalui pemahaman 'isyaratun nash', dapat dipahami bahwa Nabi Muhammad SAW pada hari raya Idul Fitri atai Idhul Adha yang jatuh pada hari Jumat, tetap melakukan sholat Jumat.
Sholat Jumat
Dengan demikian menjadi jelas, bahwa Nabi SAW melakukan sholat Jumat sekalipun hari itu bertepatan dengan hari raya Idul Fitri atau Idul Adha yang jatuh pada hari Jumat.
Baca Juga: Beda Pendapat Hari Idul Fitri, Gunoto Saparie: Lebih Bijaklah Mensikapi
Adapun keringanan yang disebut pada riwayat yang pertama, adalah merupakan keringanan bagi orang yang sangat jauh dari kota untuk menuju tempat sholat hari raya dan sholat Jumat di kala itu.
Sehingga apabila seseorang harus bolak-balik, yaitu pulang dari sholat Idul Fitri atau Idul Adha lalu kembali lagi untuk sholat Jumat padahal tempat tinggalnya jauh, akan mengalami kesukaran dan kepayahan.
Atas dasar inilah Majelis Tarjih Muhammadiyah menyimpulkan, jikalau hari raya Idul Fitri atau Idul Adha jatuh pada hari Jumat, Nabi SAW melaksanakan sholat hari raya dan melaksanakan sholat Jumat.
Baca Juga: Tempat Idul Fitri, Jumat 21 April 2023 se Kabupaten Karanganyar
Oleh karenannya, seluruh warga Muhammadiyah hendaknya tetap melaksanakan sholat Jumat pada hari raya Idul Fitri atau Idul Adha di masjid-masjid yang mudah dijangkau pada siang harinya, setelah pada pagi harinya melaksanakan salat Idul Fitri atau Idul Adha. ***