KARANGANYARNEWS - Dalam Islam, berbeda pendapat adalah hal biasa. Perbedaan sikap dan pandangan, adalah hal wajar di kalangan ulama kita sejak dulu. Sebagai orang Islam, kita seharusnya menyikapi perbedaan pendapat dengan bijak, demikian dikemukakan Fungsionaris Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Jawa Tengah.
Gunoto Saparie memberikan kultum (kuliah tujuh menit) di Masjid Baitussalam, Jalan Taman Karonsih Raya, Ngaliyan, Semarang, Selasa malam, 11 April 2023. Bertindak sebagai imam salat isya dan tarawih malam itu, Ustaz Nurkhamid.
Menurut Gunoto, salah satu perbedaan yang muncul tiap bulan Ramadhan adalah polemik jumlah rakaat salat tarawih. Di Indonesia, paling tidak ada dua kubu soal tarawih ini.
Baca Juga: Muslimat Wajib Tahu: Inilah Syariat dan Syarat Kaum Wanita Beriktikab
Diantaranya ada kalangan yang salat tarawih 8 rakaat, dan ada juga kalangan yang tarawih 20 rakaat. Polemik ini, adalah perdebatan klasik yang kemungkinan tetap akan berlangsung sampai anak cucu kita.
“Perbedaan lain terjadi pada niat puasa Ramadhan. Dalam hal ini sering kita jumpai beragam versi bacaan niat puasa. Perbedaan terutama ada pada bagian harakat, apakah ia dibaca ramadlana atau ramadlani," kata dia.
Sunatullah