Semeru Erupsi Lagi, Dicekam Kepanikan Relawan dan Warga Berlarian

16 Desember 2021, 16:29 WIB
Sejumlah relawan dan warga berlarian dicekam kepanikan, Gunung Semeru Kamis 16 Desember 2021 pagi memuntahkan awan panas guguran lagi /Tangkapan layar video viral Youtube/

KARANGANYARNEWS - Erupsi lagi, awan panas guguran (APG) Gunung Semeru, Kamis 16 Desember 2021 meluapkan kegarangannya lagi.

Tak hanya warga, para relawan pun dilanda kepanikan dan berlarian turun dari lokasi rawan bencan letusan Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kepanikan para relawan dan warga, berlarian menyelamatkan diri tersebut sebagaimana terekam dalam unggahan video amatir. Dalam video terlihat,  sejumlah relawan dan warga nampak tercekam rasa panik.

Baca Juga: 17 Kabupaten Terdampak Gempa NTT, 346 Rumah Rusak dan 770 Warga Mengungsi

Tampak juga, sejumlah kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat, melaju kencang menjauh dari zona bahaya guguran awan panas. Didapat keterangan,  terjadinya lagi awan panas guguran (APG) ini pukul 09.30 Wib.

Ketua Badan Rescue Nasional Jember, David Handoko Seto yang berada di lokasi bencana Gunung Semeru menjelaskan, sebenarnya erupsi yang kesekian kalinya ini sudah dipredeksikan sebelumnya.

Menurut dia, dapat dipredeksi aka nada muncul awan panas guguran lagi dikarenakan, Rabu 15 Desember 2021 malam turun hujan deras di kawasan tersebut.

Baca Juga: Todongkan Pistol dan Aniaya, Perampok Pet Shop Terancam Hukuman 9 Tahun Penjara

“Karena itulah, teman-teman yang masih berada di lokasi evakuasi pencarian jasad korban yang belum diketemukan kami isyaratkan ditarik mundur semua,” terang David Kepada awak media.

Djelaskan juga, APG tersebut sangat berbahaya bila relawan tidak ditarik. Sebab, menurutnya kecepatan APG yang dimuntahkan Gunung Semeru Kamis pagi ini,  dapat mencapai 10 kilometer per detik.

David menambahkan, tak hanya relawan yang turun warga yang berada di lokasi rumah mereka juga berlarian. Warga yang berada di lokasi bencana, sedang membersihkan rumahnya dan mengemas sisa-sisa barang yang ditinggal.

Baca Juga: Menginspirasi Musik Dunia, UNESCO Tetapkan Gamelan Warisan Budaya Takbenda

“Sudah tidak ada satu pun warga yang boleh berada di lokasi,” tambah dia. Meskipung sekarang sudah mulai kondusif, ancaman awan panas guguran tetap masih ada.

Sebagaimana instruksi dari Basarnas maupun BPBD, baik relawan maupun warga harus meninggalkan lokasi bahaya bencana, kembali ke posko pengungsian.

Di tempat terpisah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh warga terdampak bencana erupsi Gunung Semeru tetap tenang, waspada dan siaga.

Baca Juga: Primbon Jawa, Inilah Karir Profesi Paling Hoki Teruntuk Kamis Legi

"Saudaraku mohon tetap waspada dan jangan panik, kendati masih ada guguran awan panas dari ke arah curah kobokan," tulis Khofifah dalam berbagai akun media sosial miliknya.

Gubernur Jawa Timur juga menghimbau, agar warganya tidak melakukan aktifitas di sekitar area terdampak erupsi Gunung Semeru, juga tetap mengikuti arahan pemerintah dan tim relawan yang di lapangan.

Sumber dari Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) menjelaskan, gabungan personel yang semula telah terjun ke lapangan untuk melanjutkan pencarian korban hilang, ditarik lagi menuju titik aman.

Baca Juga: Cerita Mistis di Bekas Rumah Sakit Kadipolo Solo, Berani Singgah?

Pencarian korban hilang dihentikan sementara, dimaksud untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Disebutkan, hingga Kamis 16 Desember 2021 masih ada sembilan korban erupsi Gunung Semeru yang belum ditemukan.

Awan panas guguran (APG) yang dimuntahkan Kamis 16 Desember 2021 pukul 09.30 Wib, tercatat di seismogram Amplitudo maksimum 25 mm lama gempa 912 detik, jarak luncurnya mencapai  4.5 Km. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler