Kian Maraknya Kekerasan Seks di Sekolah, Ganjar; Tindak Tegas Tak Ada Toleransi

13 Januari 2022, 10:50 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam acara Penyerahan SK Pengangkatan Kepala SMA dan SLB di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Komplek Kantor Gubernur, Semarang, Jawa Tengah /Humas Pemprov Jateng/

KARANGANYARNEWS - Kian maraknya kasus perundungan dan kekerasan seks di lingkungan pendidikan, sangat memprihatinkan sekaligus mengkawatirkan banyak pihak.

"Kita sedih nggih bapak ibu, kemarin muncul di media banyak banget terjadi pelecehan seksual. Maaf, kekerasan seks guru kepada muridnya,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Terkait ksedihan dan keprihatinannya tadi, Gubernur Jawa Tengah menegaskan tidak ada toleranransi dan akan menindak tegas, baik kepada pelaku perundungan maupun kekerasan seks di lingkungan pendidikan.

Baca Juga: Duh! Guru SD Cabuli 14 Muridnya, Dijanjikan Lolos Paskibraka dan Nilai Bagus

Kepada para pendidik beserta kepala sekolah, dia berpesan agar benar-benar menjaga lingkungan pendidikan, agar tidak terjadi kasus perundungan maupun kekerasan seks.

“Didiklah generasi bangsa dengan aklakul karimah dan berkarakter yang bagus," pesan Ganjar Pranowo dalam acara Penyerahan SK Pengangkatan kepala sekolah SMA dan SLB di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Komplek Kantor Gubernur.

Untuk mencegah kian maraknya kasus perundungan dan kekerasan seks di lingkungan pendidikan, menurutnya inklusivitas dan toleransi harus diterapkan di setiap lingkungan pendidikan formal maupun non formal.

Baca Juga: Tanggapi Laporan KPK, Gibran; Nek Salah Tangkep Wae Detik Iki  

"Lha saya mendorong kepada mereka menyiapkan inklusifitas yang ada di sekolahan mereka. Banyak hal yang kita mesti membangun moderasi toleransi itu, karena masih seringnya terjadi bullying dan kekerasan seks," katanya.

Terlebih, lanjut Ganjar Pranowo kepada awak media, belakangan ini kian marak kasus kekerasan seks yang melibatkan guru dan korbannya anak didik.

"Maka saya titipkan, kok beberapa hari ini kita melihat kasus-kasus kekerasan seks dari gurunya ya. Kita sangat sedih," kata Gubernur Jawa Tengah.

Baca Juga: Inilah Rekam Jejak Gibran dan Kaesang, Dua Putra Jokowi yang Dilaporkan KPK

Dalam kesempatan yang sama, Ganjar Pranowo menitip pesan agar para pendidik mengubah perilaku di lingkungan sekolah, dimaksud agar inklusivitas terbangun. Jika sulit, dia membuka pintu komunikasi melalui kepala dinasnya.

"Kalau ada sesuatu yang lain bisa komunikasi dengan kami, nanti secara kebijakan bisa kita rapatkan kalau memang dibutuhkan sebuah kebijakan baru," tegasnya.

Sebagaimana diberitakan, kasus terbaru kekerasan seks guru terhadap siswinya terjadi di Lemong, Pesisir Barat, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung.

Baca Juga: Borobudur Edupark, Menguak Misteri Mahakarya Keajaiban Dunia

Sabtu 08 Januari 2022, aparat polisi menangkap BH, 39 tahun, guru Sekolah Dasar (SD) yang diduga mencabuli 14 siswi. Kepada belasan korbannya, BH menjanjikan nilai bagus dan lolos seleksi anggota Paskibraka.

Perbuatan asusila ini, dilakukan sejak Maret 2020 sampai Desember 2021. Menindaklanjuti laporan orang tua korban, oknum guru tadi ditangkap polisi.

“Salah satu korbannya ST, 10 tahun, siswi kelas 4  SD. Menurut laporan orang tuanya, kejadiannya tanggal 09 Desember 2021,” kata Kapolres Lampung Barat, AKBP. Hadi Saepul Rahman sebagaimana dilansir Antara, Rabu 12 Januari 2022.

Baca Juga: Primbon Jawa: Weton Rabu Pon, Pilih Salah Satu, Inilah 5 Jodoh Pinastimu

Modusnya, BH memanggil korban di runag perpustakaan. Dengan dalih pemeriksaan fisik, oknum guru itu meraba-raba kemaluan korban.

Disebutkan, terduga juga meminta korban untuk tidak bercerita kepada siapapun. Jikalau mengadu kepada orang lain, korban diancam mendapat nilai jelek.

Namun demikian, dikemudian hari ST mengadukan perbuatan gurunya tadi kepada orangtuanya yang kemudian melaporkan ke[ada polisi.

Baca Juga: Diduga Terlibat Pelecehan Seksual, Kru Penyalin Cahaya Dicoret dari Film  

Hasil pemeriksaan sementara, menurut Kapolres Lampung Barat, setidaknya telah ada 14 siwi korban pencabulan oknum guru berinisial BH tadi. Modusnya, terduga memanggil korban ke perpustakaan dan menjanjikan nilai bagus. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler