Awal Puasa Ramadhan Beda Lagi, Inilah Penegasan Muhammadiyah

25 Maret 2022, 10:15 WIB
Perbedaan memasuki atau awal bulan Ramadhan 1443 Hijriyah bertepatan tahun 2022 Masehi, mewarnai lagi ibadah puasa umat Islam di Indonesia /Ilustrasi Pixabay/

KARANGANYARNEWS – Perbedaan awal bulan Ramadhan terjadi lagi, kendati Perserikatan Muhammadiyah telah menetapkan tanggal 02 April 2022.

Penentuan kriteria baru ketinggian hilal Kementrian Agama (Kemenag),  berdampak adanya perbedaan lagi awal bulan Ramadhan atau Puasa tahun 2022,  bagi umat Islam di Indonesia.

Kriteria baru yang dipedomi Kemenag, ketinggian hilal (bulan) dari 2 derajat, elongasi 3 derajat dengan umur bulan 8 jam diubah menjadi ketinggian hilal 3 derajat dengan elongasi 6,4 derajat.

puasa

Baca Juga: Muhammadiyah Tetapkan Bulan Puasa 1 Ramadan 1443 H Jatuh pada Sabtu 2 April 2022

Kriteria baru ini, disebutkan sebagai tindak lanjut kesepakatan bersama antara Kementerian Agama Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Awalnya MABIMS sepakat menggunakan kriteria tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat ini, untuk menentukan awal bulan Hijriah tahun 2018 (Masehi). Namun demikian urung, kriteria tersebut baru digunakan di tahun 2021.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan, kriteria MABIMS baru ini merupakan hasil Mazakarah Rukyah dan Takwim Islam MABIMS tahun 2016 di Malaysia.

Baca Juga: Puasa dan Pantang, Tak Sebatas Ritual Keagamaan

“Selebihnya juga diperkuat seminar internasional fikih falak di Jakarta yang menghasilkan Rekomendasi Jakarta 2017,” terang dia sebagaimana dikutip dari siaran pers Kementerian Agama di Jakarta, belum lama ini.

Secara terpisah, Kepala Subdirektorat Hisab Rukyat dan Syariah Kementerian Agama, Ismail Fahmi menyebutkan, MABIMS juga sepakat penetapan awal bulan Hijriah tidak hanya melihat aspek saintifik. Tetapi perlu juga melihat aspek syariah, sosiologis, dan psikologis.

Menurut Ismail Fahmi, penggunaan kriteria baru akan berdampak pada penetapan awal bulan Ramadan, Zulhijah, dan Safar tahun ini. “Akan ada perubahan yang diprediksikan terjadi pada bulan Ramadan, Zulhijah, dan Safar tahun ini. Kita akan mengubah sesuai kriteria baru,” katanya.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Ganjar; Tetap Taati Prokes Ketat dalam Beribadah

Meski demikian, Kemenag memastikan akan menggelar Sidang Isbat untuk menentukan awal Bulan Ramadan tahun 2022 ini. Sidang Isbat akan digelar  Jumat, 01 April 2022 bertepatan tanggal 29 Syakban 1443 Hijriah.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag, Adib menambahkan, Sidang Isbat Puasa Ramadan 2022 digelar sesuai Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.

Sidang Isbat, menurutnya selalu digelar pada tanggal 29 bulan sebelumnya menurut penanggalan tahun Hijriah. Dalam Sidang Isbat ini juga akan melibatkan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama, duta besar negara sahabat, dan perwakilan ormas Islam.

Baca Juga: Tak Hanya saat Imlek, Kota Solo Juga akan Berhiaskan Lampion saat Ramadhan

Selain itu juga akan melibatkan perwakilan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan undangan lainnya.

“Kami juga mengundang pimpinan MUI dan Komisi VIII DPR RI untuk hadir dalam sidang,” katanya. Adib juga menerangkan, Sidang Isbat Puasa Ramadan 2022 akan dibagi menjadi tiga tahap.

Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1443 H, berdasarkan hasil hisab (perhitungan astronomi), pemaparannya dilakukan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag mulai pukul 17.00 WIB.

Baca Juga: Launching Penjualan Parsel UMKM, Ganjar; Berikan Kepada Wong Cilik

“Sesi ini terbuka dan akan disiarkan melalui live streaming,” kata Adib. Sesi kedua, pelaksanaan Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1443 Hijriah. Sesi ini digelar secara tertutup, setelah Salat Magrib.

Selain data hisab (informasi), sebagaimana dijelaskan Adib, Sidang Isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatul hilal (konfirmasi) yang dilakukan Tim Kemenag di 78 lokasi seluruh Indonesia.

“Tahap ketiga, telekonferensi pers hasil sidang isbat akan disiarkan secara langsung oleh TVRI dan media sosial Kemenag,” kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag.

Baca Juga: Waroeng Jadoel Temanggung, Citarasa Khas Bertabur Eksotiknya Nostalgia

Jauh sebelumnya Perserikatan Muhammadiyah telah menyampaikan, kriteria baru penentuan awal Bulan Ramadhan tahun 2022, sangat berpotensi menimbulkan makin besarnya perbedaan awal bulan Ramadhan tahun 2022.

Arwin Juli Butar-butar, pakar falak Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengatakan, posisi hilal untuk awal Ramadan 1443 H di Indonesia, secara umum berada pada ketinggian di bawah 2 derajat.

“Jikalau Kemenag mengubah kriteria penentuan bulan hijriah, dipastikan awal bulan Ramadan 2022 bakal berbeda. Muhammadiyah, telah menetapkan awal Ramadan 1443 H jatuh pada Sabtu, 02 April 2022,” katanya sebagaimana dilansir muhammadiyah.or.id. 

Baca Juga: Terimbas Relokasi, Belasan PKL di Karanganyar Keluhkan Anjloknya Omset

Terkait hal ini PP Muhammadiyah menjelaskan, Jumat Pahing, 29 Syakban 1443 H bertepatan dengan 1 April 2022, ijtimak jelang Ramadan 1443 H terjadi pada pukul 13:27:13 WIB.

Tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta (f = -07° 48¢  LS dan l = 110° 21¢ BT ) = +02° 18¢ 12² (hilal sudah wujud), di seluruh wilayah Indonesia saat matahari terbenam bulan berada di atas ufuk. Tanggal 02 April 2022 sudah memasuki bulan baru, Ramadhan. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler