Sehingga bila dipasang pada sebuah bangunan atau sebidang tanah, maka bangunan atau tanah tersebut akan terbebas dari gangguan, baik dari mahluk yang kasat mata atau tidak kasat mata.
Banyak jenis tumbal yang bisa dipasang di sekitar rumah. Yang paling umum adalah kepala kerbau. Tumbal yang satu ini sering dipakai karena melambangkan kekokohan dan kekuatan.
Baca Juga: Mbok Yem Pemilik Warung Legendaris di Puncak Lawu Turun Gunung, Mau Lebaran di Rumah
Dengan begitu diharapkan bangunan yang diberi tumbal itu akan senantiasa kokoh. Selain itu kekuatan gaib dari tumbal itu juga akan melindungi dari berbagai serangan berbagai kekuatan jahat.
Dalam Primbon Betaljemur Adammakna juga disebutkan bahwa agar sebuah rumah bebas dari pencuri hendaknya di tiap tiang (soko guru) rumah ditanamkan telur busuk dan diberi kotoran si pemilik rumah.
Benda-benda ini konon adalah makanan kesukaan dari para danyang yang menunggu rumah. Sehingga dengan demikian mereka akan senantiasa menjaga dengan baik rumah-rumah itu.
Pemasangan tumbal pada sebidang tanah atau bangunan sebenarnya sudah jamak dilakukan oleh masyarakat.
Tujuannya adalah untuk memberikan penjaga gaib yang melindungi tanah atau bangunan itu. Sehingga tidak ada lagi pengganggu baik dari dalam maupun dari luar.
Baca Juga: Menjelang Lebaran, Inilah 9 Tempat Paling Ramai Pengunjung
Dalam sejarah, pemasangan tumbal juga dilakukan oleh Syeh Subakir di puncak Gunung Tidar Magelang.