Hadapi Tantangan Teknologi Medis, Ganjar: Saatnya Beralih Kecerdasan Buatan

- 16 Juli 2022, 11:41 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo dalam acara Kongres Nasional ke-XVIII Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Jumat 15 Juli 2022
Gubernur Ganjar Pranowo dalam acara Kongres Nasional ke-XVIII Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Jumat 15 Juli 2022 /Dok Humas Pemprov Jateng/

KARANGANYARNEWS – Disaat dunia kedokteran mengahadapi tantangan teknologi informasi dahsyat, para dokter spesialis penyakit dalam merespons positif penggunaan big data dan kecerdasan buatan.

Demikian disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membuka Kongres Nasional ke-XVIII Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia di Hotel PO, Jumat 15 Juli 2022.

Dalam konggres yang dihadiri tak kurang 6000 Dokter Spesialis Penyakit Dalam secara daring dan luring ini dia katakana juga, penggunaan big data dan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam dunia kedokteran, sudah menjadi sebuah keharusan.

Baca Juga: Chek Fakta, Benarkah Candi Borobudur Tak Masuk 7 Keajaiban Dunia?

“Kawan-kawan Dokter Spesialis Penyakit Dalam ini mendiskusikan penggunaan big data, bagaimana artificial intelligence bisa support untuk menyelesaikan persoalan dan ini menjadi sebuah keharusan,” kata Ganjar kepada awak media seusai membuka acara.

Dia membayangkan hal-hal tertentu, kalau rakyat lapor saya sakit apa, rekam medis bisa diambil dari mana pun yang terdekat. Ini bisa dikirim ke ahlinya dengan teknologi.

Teknologi ini, menurutnye menganalisis dengan AI-nya dan kemudian treatment awal dilakukan kepada mereka kemudian di-handle Dokter yang di lapangan. Selebihnya, tentu saja jika kemudian diperlukan kunjungan barulah mereka ini bekerja.

Baca Juga: Kemenkes bakal Cabut Izin Lab yang Tak Masukkan Hasil Tes Covid-19

Disebutkan Ganjar, praktik seperti itu sejalan dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Apalagi dalam kondisi pandemi covid yang tidak menyarankan untuk bertemu,  pengobatan dilakukan jarak jauh.

“Kalau ini bisa lebih dalam lagi dan seoptimal mungkin digunakan, jangan-jangan nanti memang betul-betul bisa jarak jauh. Operasi jarak jauh sudah ada, saya sudah lihat praktiknya. Ini sebuah revolusi besar mudah-mudahan inilah yang akan menyelesaikan kesehatan dan kemanusiaan,” kata GUbernur Jawa Tengah.

Lebih lanjut, dia juga memberikan contoh pemanfaatan big data dan intelegensia artifisial dalam dunia kedokteran di Jawa Tengah. Disebutkan, Rumah Sakit dr Margono Purwokerto yang sudah memanfaatkan big data untuk pelayanan kesehatan.

Baca Juga: Covid-19 Menanjak Lagi, Ganjar: Waspadai, Capaian Booster Masih Rendah

Menurutnya, praktik yang dilakukan di RS Margono mulai dari jumlah orang yang lapor sakit, jenis penyakitnya, hingga ketersediaan dokter, dan stok obat di apotek. Big data tersebut dikumpulkan dalam konteks pelayanan dan direspons, dengan aplikasi untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan.

“Masyarakat dimudahkan dan itu bisa membangun jejaring berapa obatnya, beli di mana, berapa harganya, cover BPJS juga sekalian masuk di sini. Itu diurus dalam satu layanan aplikasi. Nah kalau kemudian itu mulai dipraktikkan, ditiru, terus semua melaksanakan, layanan akan lebih mudah lagi,” terangnya. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah