Mengapa Hari-hari Terakhir Ini Cuaca Sangat Panas? Begini Penjelasan BMKG

- 26 April 2023, 10:54 WIB
Mengapa hari-hari terakhir ini cuaca sangat panas? begini penjelasan BMKG. Semenjak pekan lalu hingga hari ini, hampir sebagian besar negara-negara di Asia Selatan masih terdampak gelombang panas atau heatwave. (Foto ilustrasi: Pixabay/Geralt)
Mengapa hari-hari terakhir ini cuaca sangat panas? begini penjelasan BMKG. Semenjak pekan lalu hingga hari ini, hampir sebagian besar negara-negara di Asia Selatan masih terdampak gelombang panas atau heatwave. (Foto ilustrasi: Pixabay/Geralt) /

Baca Juga: Mudik Lebaran di Solo, Jangan Lupa Bawa Oleh-oleh Sate Kere, Rasanya Wow Banget

Kedua, menurut Dwikorita Karnawati, secara indikator statistik suhu kejadian, "Heat Wave" atau gelombang panas dalam ilmu cuaca dan iklim didefinisikan sebagai periode cuaca dengan kenaikan suhu panas tak biasa yang berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih (sesuai batasan Badan Meteorologi Dunia atau WMO).

"Selain itu untuk fenomena cuaca termasuk sebagai kategori gelombang panas, suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik, misalnya 50C lebih panas dari rata-rata klimatologis suhu maksimum," sambungnya.

Apabila suhu maksimum tersebut terjadi dalam rentang rata-ratanya dan tidak berlangsung lama tidak dikategorikan sebagai gelombang panas.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Jajanan Khas Solo yang Wajib Kamu Coba saat Mudik Lebaran

Lebih jauh Dwikorita Karnawati membeberkan, suhu panas di Indonesia bukan gelombang panas dan suhu maksimum harian sudah mulai turun.

Fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan, jika ditinjau secara lebih mendalam dengan dua penjelasan di atas secara karakteristik fenomena maupun secara indikator statistik pengamatan suhu, tidak termasuk ke dalam kategori gelombang panas karena tidak memenuhi kondisi-kondisi tersebut.

"Secara karakteristik fenomena, suhu panas terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode sama setiap tahunnya," tambahnya.

Baca Juga: 4 Kuliner Pedas Recommended yang Wajib Kamu Cobain saat Mudik Lebaran di Solo

Sementara secara indikator statistik suhu kejadian, lonjakan suhu maksimum mencapai 37,2°C melalui pengamatan stasiun BMKG di Ciputat pada pekan lalu hanya terjadi satu hari, tepatnya pada 17 April 2023.

Halaman:

Editor: Andi Penowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah