Mengapa Hari-hari Terakhir Ini Cuaca Sangat Panas? Begini Penjelasan BMKG

- 26 April 2023, 10:54 WIB
Mengapa hari-hari terakhir ini cuaca sangat panas? begini penjelasan BMKG. Semenjak pekan lalu hingga hari ini, hampir sebagian besar negara-negara di Asia Selatan masih terdampak gelombang panas atau heatwave. (Foto ilustrasi: Pixabay/Geralt)
Mengapa hari-hari terakhir ini cuaca sangat panas? begini penjelasan BMKG. Semenjak pekan lalu hingga hari ini, hampir sebagian besar negara-negara di Asia Selatan masih terdampak gelombang panas atau heatwave. (Foto ilustrasi: Pixabay/Geralt) /

Suhu tinggi tersebut sudah turun dan kini suhu maksimum teramati berada dalam kisaran 34°C hingga 36°C di beberapa lokasi.

Variasi suhu maksimum 34°C-36°C untuk wilayah Indonesia masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Secara klimatologis, dalam hal ini untuk Jakarta, April-Mei-Juni adalah bulan-bulan di mana suhu maksimum mencapai puncaknya, selain Oktober-November.

Baca Juga: 5 Kuliner Nikmat yang Wajib Kamu Coba saat Mudik Lebaran di Blora

Keterkaitan gelombang panas dan radiasi ultraviolet.

Belakangan pada berbagai media, informasi kondisi suhu udara panas juga dikaitkan dengan fluktuasi radiasi ultraviolet (UV) dari sinar matahari.

Besar kecilnya radiasi UV mencapai permukaan bumi memiliki indikator nilai indeks UV.

Dwikorita Karnawati menjelaskan, indeks ini dibagi menjadi beberapa kategori, yakni 0-2 (Low), 3-5 (Moderate), 6-7 (High), 8-10 (Very high), dan 11 ke atas (Extreme). Secara umum, pola harian indeks ultraviolet berada pada kategori “Low” di pagi hari; mencapai puncaknya di kategori “High”, “Very high”, sampai dengan “Extreme” ketika intensitas radiasi matahari paling tinggi di siang hari antara pukul 12:00 hingga 15:00 waktu setempat; dan bergerak turun kembali ke kategori “Low” di sore hari.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Kuliner Solo Nikmat dan Murah, Cocok Disambangi saat Mudik Lebaran

"Pola ini bergantung pada lokasi geografis dan elevasi suatu tempat, posisi matahari, jenis permukaan, dan tutupan awan," imbuhnya.

Halaman:

Editor: Andi Penowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah