“Tak hanya sekali. Disyaratkan juga hubungan seks dilakukan tujuh kali berturut-turut setiap malam Jumat,” terang beberapa warga Desa Pendem, juga bertempat tinggal di obyek wisata Gunung Kemukus.
Para pemburu pesugihan yang mayoritas dari luar daerah, diisyaratkan tak perlu kawatir tidak menemukan pasangan berhubungan seks, sebagai ritual memenuhi persyaratan mencari kekayaan secara sesat ini.
Baca Juga: Viral Hantu Pocong di Atas UGD RSD Bagas Waras, Inilah Penampakannya
Di Gunung Kemukus, sebelum dibangun dan mencanangkan brand image The New Kemukus, disebutkan terdapat puluhan perempuan pramunikmat, bersedia melayani ritual hubungan seks berbayar.
Perihal ritual berhubungan seks sebagai tumbal mencari pesugihan di Gunung Kemukus, juga pernah disampaikan Dani Saptoni, Ketua Solo Society. Namun demikian, menurutnya dikarenakan adanya pembolakan sejarah Pangeran Samodra.
Sebagaimana folklore yang berkembang hingga saat ini, dikisahkan karena perselisihan paham sangat prinsip, Pangeran Samudra putra Maharaja Brawijaya V meninggalkan Istana Kerajaan Majapahit.
Dia mengembara ke arah barat hingga sampai di sebuah perbukitan, sekarang masuk wilayah administrasi Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen.
Baca Juga: Astana Giri Bangun Pernah Diisukan Berlapis Emas, Inlah 9 Fakta Makam Presiden Soeharto
Raden Ayu Ontrowulan, ibu tiri yang mengasuhnya sejak belia merasa iba dan kasihan, hingga dia pun memutuskan juga menyusul pengembaraan Pangeran Samudra, keduanya bertemu di perbukitan tadi.