Girpasang Lereng Merapi; Sensasi Uji Nyali Dibalik Hangatnya Nyruput Kopi

- 7 Maret 2022, 10:15 WIB
Sensasinya uji nyali naik kereta gantung melintasi di atas tebing curam sepanjang 125 meter di destinasi wisata Girpasang Lereng Gunung Merapi
Sensasinya uji nyali naik kereta gantung melintasi di atas tebing curam sepanjang 125 meter di destinasi wisata Girpasang Lereng Gunung Merapi /Dok SMSolo/

KARANGANYARNEWS - Girpasang kian menakjubkan dan memanjakan. Tak aneh, kian hari semakin menggiurkan wisatawan dari berbagai daerah.

Warga setempat, pun mengaku sebelumnya tak pernah membayangkan. Dusun Girpasang yang dulunya sangat terpencil nan sepi, kini jadi destinasi wisata yang setiap harinya ramai dikunjungi warga dari berbagai penjuru.

Secara geografisi Dusun Girpasang, Desa Girimulya, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, ini memang wilayah paling ujung atau dataran tertinggi lereng Gunung Merapi.

Baca Juga: Gunung Merapi Kian Sering Erupsi, Warga dan BPBD Intensifkan Siaga Malam

Bahkan, dari puncak kubah mahma gunung api teraktif nan legendary ini, jaraknya tak lebih 4 kilometer. Karena itulah, wilayah ini termasuk zona rawan bencana erupsi Gunung Merapi.

Kini, telah berbalik dan berubahy 180 derajat. Tak hanya elok eksotik nan sejuknya lereng Gunung Merapi, berbagai wahana pariwisata pun telah mewarnai dan melengkapinya.

Termasuk diantaranya, sejumlah kafe yang menjajakan minuman khas lereng Gunung Merapi, juga kian tumbuhkembangnya resto yang menawarkan kuliner bercitarasa khusus yang sulit ditemukan di tempat lain.

Baca Juga: Satupena Jateng Kejar Tayang Susun Pengurus di 35 Kabupaten/ Kota

ini kian komplit wahana wisatanya. Satu lagi, café dan resto yang kian banyak berdiri pun lebih memanjakan para penghobi wisata kuliner khas.

“Pagi hari wisatawan disuguhi elok eksotik dan sejuk segarnya udara lereng Gunung Merapi, jalan santai melewati lembah ngarai,” kata Lasimo, 30 tahun, warga Dusun Girpasang, Desa Girimulyo.

Sambil jalan santai, dapat juga bertegur sapa dan melihat dari dekat para petani yang tengah memanen aneka sayuran di ladang mereka. Diantaranya ada tanaman cabai, tomat, sawi, loncang dan lainnya.

Baca Juga: Misteri Omah Demit Bukit Patrum, Nampak Jelas Tapi Tak Tersentuh

Sepanjang jalur perjalanan yang memang dipersiapkan dan diperuntukan wisatawan, menurut Lasino juga banyak ditemukan belasan spot swafoto yang sangat menarik dan sayang jikalau dilewatkan.

Selepas jalan-jalan, wisatawan dapat juga bergegas memesan menu sarapan bercitarasa khas. Diantara ingkung bakar ayam Jawa, tersaji bersama aneka lalapan sayur segar dan sambal khas lereng Gunung Merapi.

“Untuk menghangatkan tubuh dari sejuknya udara lereng Gunung Merapi, wisatawan dapat memesan beberapa jenis minuman tradisional penghangat tubuh,” terang Lasino. ||

Bupati Klaten melintasi Jembatan Gantung Merah Putih, akses penghubung ke Dusun Girpasang, Desa Girimulyo yang dulu terpencil karena terhalang tebing atau jurang sangat curam
Bupati Klaten melintasi Jembatan Gantung Merah Putih, akses penghubung ke Dusun Girpasang, Desa Girimulyo yang dulu terpencil karena terhalang tebing atau jurang sangat curam

Beberapa diantaranya, dia sebutkan wedang jahe, wedang serai, wedang uwuh atau kopi Merapi. Selain tersedia juga minuman yang tersaji pada setiap resto semisal wedang teh, wedang jeruk dan aneka juis buah.

Tak kalah keren dan sensasi, destinasi wisata Girpayang juga tersedia kereta gantung atau gondola melewati tebing sepanjang tak kurang 125 meter, berangkat dari salah sebuah bibir jurang ke bibir jurang lainnya.

Tarif naik kereta gantung ini, pun terhitung tidak mahal dan relative terjangkau. Pengelola mematok tarig Rp 60 ribu, teruntuk ditumpangi empat orang. Bisa bersama satu keluarga, dapat juga bersama temannya.

Baca Juga: Inovatif, Piket Siaga Erupsi Gunung Merapi Sambil Jaga Kedai Kopi

Sore harinya, jikalau tidak berkabut atau turun hujan wisatawan dapat juga melihat kubah puncak Gunung Merapi melalui gardu pandang yang juga telah disediakan.

Dihubungi awak media secara terpisah, Subur, 31 tahun, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Tegalmulyo menuturkan,  impian warga untuk menjadikan daerahnya  desa wisata kini telah terwujud.

Penambahan gondola dan Jembatan Gantung Merah Putih, sebagai akses warga Dusun Girpasang yang dulu terpencil atau terpisah dengan dusun lain karena terhalang jurang sangat curam, kian manarik wisatawan dari berbagai daerah.

Baca Juga: Bukit Sanjaya Selo, Paduan Pesona Etnik Berlatar Eksotiknya Merbabu Merapi

Saat ini, sebagaimana dijelaskan  Ketua Pokdarwis Desa Tegalmulyo kepada awak media, rata-rata  setiap bulan pihaknya telah meraup keuntungan tak kura Rp 75 juta. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah