Ferdy Sambo Terseret Setoran Judi 303 Rp 1,3 Triliun Per Tahun, Diduga Buat Kawal Pilpres 2024

26 Agustus 2022, 08:05 WIB
Terungkap dana judi 303 online Ferdy Sambo Diduga untuk kawal Pilpres 2024 mencapai Rp 1,3 triliun per tahun /Dok PRMN/

KARANGANYARNEWS – Tak hanya Ferdy Sambo, enam jendral bintang dua dan satu jendral bintang satu diduga juga terlibat kasus konsursium judi 303 online.

Belum lepas jeratan kasus pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo kini terseret lagi kasus dugaan konsursium judi 303, disebut-sebut beromset triliunnan rupiah.

Skandal konsursium judi 303 online yang mencuat paska penetapan Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J ini, bahkan diduga melibatkan enam  jendral bintang dua dan satu jendral bintang satu.

Baca Juga: Kasus Ferdy Sambo: Mengharukan, Ayah Brigadir J Gantikan Wisuda Anaknya

Paska penetapan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J, publik dihebohkan mencuatnya grafik Kaisar Ferdy Sambo dan Konsorsium 303.

Berdasarkan data yang beredar dan viral diberbagai media sosial, disebutkan Ferdy Sambo dan kroninya menerima setoran senilai Rp 1,3 triliun per tahun dari uang haram tersebut.

Dugaan lain yang mengemuka, disinyalir setoran dana yang mengalir dari konsursium sindikat judi 303 online tadi, akan diperuntukkan mengawal calon presiden (Capres) potensial dalam Pilpres 2024 mendatang.

Baca Juga: Sadis! Begini Cara Ferdy Sambo Mengeksekusi, Tembak Brigadir J yang Sudah Tak Berdaya

Bahkan, operasi itu selain diduga akan dipimpin langsung Ferdy Sambo juga disebut-sebut melibatkan dua jenderal lainnya, masing-masing Irjen SN dan Irjen AD.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Kepolisian belum memberikan klarifikasi apapun tentang grafik Kaisar Ferdy Sambo dan Konsorsium 303 yang telah beberapa hari viral di media sosial tadi.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedy Prasetyo menegaskan, pihaknya masih fokus untuk mengusut tuntas kasus meninggalnya Brigadir J yang menyeret Ferdy Sambo sebagai tersangka.

Baca Juga: Begini Pengakuan Ferdy Sambo dan Bharada E, dari Rencana hingga Dua Kali Tembakan

Menanggapi hal tersebut, Ahli hukum tata negara Refly Harun mengatakan,  pernyataan Irjen Dedy Prasetyo kepada awak media tadi, tidak membantah maupun mengiyakan.

“Dalam logika informasi, kalau ada informasi yang buruk tapi tidak dibantah dan juga tidak diiyakan, maka bisa dibilang itu benar. Karena kalau misalnya itu tidak benar, informasi buruknya langsung dibantah. Teorinya begitu," kata Refly Harun.

Sebagaimana dilansir KaranganyarNews.com dari Seputar Tangsel, Refly Harun juga mengungkapkan, berdasarkan polling yang ia buat di media sosial, sebanyak 97 % dari total 1.100 orang yang mengikuti vote percaya, Satgasus Merah Putih pimpinan Ferdy Sambo terlibat dalam bisnis judi 303 online tadi.

Baca Juga: Cek Fakta: AKP Rita Yuliana Menjanda, Gegara Selingkuh dengan Ferdy Sambo

Dijelaskan juga Refly Harun, dalam polling yang dibuatnya sebanyak 2 % orang dari 1.100 responden tidak percaya dan sisanya yang 2 % mengaku ragu-ragu.

Mantan Staf ahli Mahkamah Konstitusi itu mengatakan, angka ini menunjukkan angka yang ekstrem. Menurut Refly Harun, isu ini akan terus menggelinding ke depannya. Karenanya, ia pun mengimbau agar segera dibentuk tim independen.

“Karena ini melibatkan Polri, tidak ada cara lain kecuali melibatkan tim independen. Kalau diserahkan kepada Mabes Polri sendiri, sama saja bohong karena itu namanya jeruk makan jeruk,” terangnya.

Baca Juga: Babak Terbaru Pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo Dilaporkan ke KPK

“Biar tidak jeruk makan jeruk, maka serahkanlah kepada tim independen untuk memastikan ini benar atau tidak agar tidak menjadi fitnah,” tegasnya, sebagaimana dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Refly Harun. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler