Baca Juga: Begini hasil Deteksi Kebohongan Terhadap Istri Ferdy Sambo
Polly yang sudah bertemu dengan Munir, membawa korban ke Coffee Bean melalui Gerbang 42. Munir menunggu Polly yang memesankan dua minuman, satunya sudah dimasukkan racun arsenik untuk korban. Saat itu, Munir menghabiskan minum yang diberikan Polly kepadanya.
Selanjutnya, Munir kembali ke pesawat untuk melanjutkan penerbangan, sementara Polly kembali ke Jakarta. Selasa, pukul 10.47 siang, Polly menghubungi Budi Santoso dan menyatakan 'Menemukan Ikan Besar di Singapura'.
Catatan: Ikan Besar (Big Fish) merupakan idiom Bahasa Inggris yang berarti Orang penting, sukses, atau berpengaruh (bisa jadi dalam hal ini adalah Munir).
Sementara itu, Munir meninggal dua jam sebelum pesawat mendarat di atas langit Rumania di Bandara Schipol Amsterdam, Belanda. Berdasarkan hasil otopsi pihak berwenang Belanda, tubuh Munir mengandung 3,1 miligram racun arsenik.
Ada proses pengadilan dalam kasus ini. Namun, tabir misteri tidak pernah terungkap dengan jelas. Bjorka juga menceritakan, proses pengadilan dari para tersangka yang diduga melakukan pembunuhan terhadap Munir.
"Putusan hakim terhadap terdakwa Muchdi pada Rabu, 31 Desember 2008, jauh dari tuntutan jaksa 15 tahun penjara. "Menyatakan terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan merencanakan pembunuhan Munir, sesuai dakwaan jaksa," kata Ketua Majelis Hakim Suharto.
Baca Juga: Kombes Agus Nurpatria Diberhentikan Tidak dengan Hormat, Ini Deretan Pasalnya
Tiga orang yang pernah duduk di kursi penjara atas tuduhan melakukan pembunuhan Munir, menghirup udara bebas.