Penanganan PMK Menjelang Idul Adha, Jawa Tengah Kekurangan 6 Juta Vaksin

28 Juni 2022, 07:25 WIB
Sapi dari Lumajang, Jawa Timuur, diketahui terindikasi PMK setelah berada di Pasar Hewan Jelok, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah /Dok SMSolo/

KARANGANYARNEWS – Kecepatan dan ketepatan upaya penanganan PMK di Jawa Tengah, terutama menjelang Idul Adha ini terkendala masih kurangnya persediaan vaksin.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, hingga Senin, 27 Juni 2022  vaksin yang sudah diperoleh Jawa Tengah baru 75.500 dosis.

Padahal, menurut dia jumlah hewan ternak baik sapi maupun kerbau di Jawa Tengah sekitar 2,1 juta ekor. Agar semua dapat divaksinasi, Provinsi Jawa Tengah masih membutuhkan sekitar 6 juta vaksin.

Baca Juga: 199 Mahasiswa Keperawatan UMKLA Ucap Janji, Inilah Komitmen Mereka

“Kita butuh kira-kira 6 jutaan vaksin, karena akan ada tiga kali. Minimal kalau enam bulan ke depan ini bisa disuntik vaksin pertama itu bisa cepat, maka saya minta carikan vaksinnya ada di mana,” kata dia.

Ditemui seusai rakor penanganan PMK secara daring bersama Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, kepada awak media Gubernur Ganjar Pranowo menjelaskan, Kementan sudah ada ahlinya membuat vaksin sendiri.

“Kalau perlu impor ya impor tetapi tadi diperintahkan Menko Marves dicari produk dalam negeri. Sejauh mana bisa dilakukan, sehingga kita akan bisa melakukan isolasi atau karantina-karantina terlebih dulu,” jelasnya.

Baca Juga: Diajak Menari Jaranan Ganjar, Kheisya Sukacita Dapat Hadiah Laptop

Dalam rapat bersama Menko Marves, Ganjar Pranowo juga menyampaikan temuan di lapangan, terkait pergerakan hewan maupun pedagang hewan. Dia katakana, hewan ternak sudah dikarantina di kandang dan tidak pergi ke mana-mana.

Namun demikian, menjelang Idul Adha saat ini justru para pedagang bergerak dari kandang ke kandang. Hal inilah yang harus diwaspadai, karena bisa jadi para pedagang tadi juga membawa virus.

“Ketika para blantik atau orang yang jual-beli ternak keliling, harus berhati-hati juga karena bisa membawa virus. Alasannya untuk melihat-lihat, ternyata membawa virus dari satu kandang ke kandang yang lain,” kata Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Tak Ingat Tanggalnya, Ultah Rektur UMS Dihelat Saat Mewisuda Mahasiswa

Gubernur Jawa Tengah, mengaku sedang menghitung kebutuhan PCR, laboratorium, peralatan, serta obat-obatan yang dibutuhkan.

Ganjar Pranowo meminta segera ada hitungan total terkait semua kebutuhannya, selanjutnya akan bicara terkait pendanaan setiap kabupaten/ kota dan pemerintah provinsi sedang menyiapkan anggaran untuk penanganan PMK.

“Terakhir tentu kita bicara soal sumber dana dan dampaknya. Sumber dana dari pusat ada PEN yang akan dikeluarkan, tadi ada kurang lebih Rp 4,6 triliun, sedang dibicarakan dengan Menteri Keuangan,” terangnya.

Baca Juga: 97 Bangkai Kambing Sungai Serang Positif PMK, Pembuangnya dari Sumatra

Pemerintah Daerah juga menyiapkan, baik di level kabupaten/ kota maupun provinsi. Setelah ada hitungan ekonominya, pihaknya akan menghitung dampak sosial ekonominya.

Kalaulah kemudian diasumsikan kelak di kemudian hari akan ada ganti rugi,  mudah-mudahan nantinya petani tenang, dan peternaknya juga tenang.

“tidak perlu heboh, upaya penanganan paling bagus sebelum vaksinnya lebih masif, semua ternaknya tidak bergerak atau dikarantina,” kata Gubernur Jawa Tengah menambahkan. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler