Selain penyandang disabilitas, gelaran kali ini juga melibatkan lebih banyak kalangan masyarakat. Termasuk pemerintah daerah yang wilayahnya dilewati rute Your de Borobudur XXII.
"Kami libatkan lebih banyak masyarakat, atletnya terlibat, desa-desanya terlibat. Beberapa bupati/ walikota di daerah yang kita lewati diajak karena mau promosikan pariwisata," katanya.
Baca Juga: Dharma Yatra di Candi Borobudur, 50 Tokoh Agama Budha Temui Ganjar Pranowo
Hal berbeda lain yang ditawarkan gelaran Tour de Borobudur XXII, adalah kembalinya penyelenggaraan event serentak. Ganjar Pranowo menjelaskan, selama pandemi Covid-19 event ini masih tetap dilaksanakan, tetapi terbagi 22 seri dalam beberapa pekan.
Jumlah peserta tiap seri, menurut Gubernur Jawa Tengah dalam gelaran sebelumnya juga dibatasi sekitar 50-100 pesepeda. Sedangkan dalam gelaran tahun ini, dilaksanakan secara serentak.
“Saya harapkan ini memacu atlet kita untuk makin berprestasi, tourism-nya bisa jalan lagi sehingga sport tourism-nya sekarang bisa kita lakukan," terang dia penuh harap.
Baca Juga: Candi Borobudur Dijadikan Kawasan Green Tourism, Pakai Kendaraan Listrik
Ganjar Pranowo berharap, para atlet dan panitia menyiapkan diri dengan serius. Untuk para atlet dia berpesan untuk terus latihan dan mengikuti event yang ada, puncaknya pada event Tour de Borobudur.
Teruntuk panitia, Gubernur Jawa Tengah cerharap agar dapat memberikan pelayanan terbaik agar para atlet nyaman, sehingga orang-orang dapat memiliki Tour de Borobudur.
"Mudah-mudahan eventnya nanti bisa naik kelas menjadi kelas yang jauh lebih besar dan itu butuh partisipasi masyarakat,” Ganjar Pranowo menambahkan. ***