Dilelang Rp 1,1 Juta Perbiji, Inilah Alpukat Rifai yang Dipromosikan Go Internasional

- 23 Oktober 2022, 13:35 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Abdul Rifai, menunjukkan buah alpukat Rifai yang pernah dilelang Rp 1,1 juta perbiji
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Abdul Rifai, menunjukkan buah alpukat Rifai yang pernah dilelang Rp 1,1 juta perbiji /Humas Pemprof Jateng/

KARANGANYARNEWS – Buah alpukat Rifai hasil budidaya petani Kabupaten Kendal ini dilelang Rp 1,1 juta perbiji, berikut sederet keistimewaannnya.  

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mempopulerkan buah alpukat Rifai yang dikembangkan kelompok tani Bina Karya Bedono, Kecamatan Boja, Kendal.

Politikus berambut putih ini mendorong produk alpukat Rifai dapat segera di ekspor keluar negeri. Dia berharap, pangsa pasar alpukat Rifai menjangkau pangsa pasar go internasional.

Baca Juga: Es Krim Alpukat Susu Bikin Melayang, Begini Cara Membuatnya

Dalam kunjungan dan pertemuannya dengan kelompok Bina Karya Bedono tadi, Gubernur Ganjar Pranowo juga meninjau lokasi pengembangan dan mencicipi kenikmatan alpukat Rifai.

“Sebenarnya kita mulai ngecek, kalau kita mau bicara ketahanan pangan, produk lokal kita gak kalah. Hari ini kita melihat alpukat. Ada Pak Rifai peneliti dan pengembangnya hasilnya sangat bagus sekali," kata Ganjar Pranowo.

Disebutkan, keistimewaan alpukat Rifai selain memiliki postur yang lebih besar dagingnya buahnya juga sangat tebal, dibandingkan alpukat jenis lain yang selama ada ada di berbagai daerah lain.

Baca Juga: Tradisi Yaqowiyyu Tebar Kue Apem 4 Ton, Ganjar Pranowo: Ritual Doa Pelepas Segala Kesulitan Hidup

Dia mengaku sangat mengapresiasi keberhasilan pengembangan budidaya buah alpukat ini, selain hasil produknya sangat bagus harga jualnya pun tinggi.  Bahkan, alpukat Rifai pernah dilelang seharga Rp 1,1 juta perbiji atau setiap buahnya.

“Tahu gak kalau harga lelang-lelangnya sangat tinggi. Pernah dulu dilelang Rp 1,1 juta setiap satu biji dalam kontes buah-buahan,” kata Gubernur Jawa Tengah menambahkan.

Sehingga, menurut Ganjar Pranowo, jika bicara ekonomi lokal dan ekonomi pertanian produk di Jawa Tengah tersedia. Hanya saja, masih perlu dipromosikan dan dibantu untuk mengurus legalitasnya.

Baca Juga: Blangkon Fest 2022, Ganjar Pranowo: Blangkon Penanda Identitas Pemakainya

“Sekarang kita coba promokan dan ini punya nilai gizi yang cukup tinggi. Dan dari tempat kita saja bisa kok kalau kita kembangkan ekspor kita akan jauh lebih bagus,” paparnya.

Disebutkan juga, di Jawa Tengah banyak sekali produk-produk pertanian yang dapat diunggulkan.  Untuk itu, pihaknya berkomitmen untuk menggenjot produktivitas dan kualitasnya.

“Kita mesti ajak bersaing dan percaya diri. Untuk produk lokal mesti kita genjot mulai hari ini. Dan di Jateng banyak sekali yang seperti ini. Kemarin di Kabupaten Semarang ada Alpukat Wina. Ini ada Rifai, Kendhil dan Pawiro Winoto,” tuturnya.

Baca Juga: Keren, Denny Caknan dan Ganjar Pranowo Sempurnakan Dieng Culture Festival

Ke depan yang harus dilakukan adalah memastikan produktivitasnya dan kualitasnya. Sehingga produk tersebut benar-benar bisa ekspor. “Nanti kalau kemudian bisa kita hitung Dinas Pertanian, dan kawan penyuluh bisa mendampingi,” ungkap Ganjar Pranowo.

Dalam acara yang sama, Abdul Rifai peneliti dan pengembang alpukat Rifai menuturkan, saat ini pihaknya masih mengurus beberapa persyaratan, agar produknya bisa go internasional.

“Kami masih mempersiapkan itu semua. Alhamdulillah kami merasa sangat didukung oleh Pak Gubernur Ganjar Pranowo yang hadir langsung di lokasi pengembangan budidaya buah alpukat ini,” kata Abdul Rifai. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah