Network
KARANGANYARNEWS - Puisi-puisi bertema moderasi beragama yang terhimpun dalam antologi Puisi 'Kusebut Namamu dalam Seribu Warna," akan bergema lagi di Vihara Tanah Putih, Jalan dr. Wahidin, Semarang, Senin, 09 September 2023, pukul 13.00.
parade pembacaan pusi para pengurus dan sejumlah anggota Satupena Jawa Tengah ini, akan memeriahkan acara Sarasehan Kebangsaan yang menghadirkan Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (LHS) sebagai narasumber. LHS tampil dan berbicara tentang moderasi beragama.
dalam Sarasehan bertema Peran Agama dan Budaya dalam Membangun Peradaban Berbasis Moderasi Beragama ini, juga akan tampil Bhante Dhammasubo Mahathera yang akan berbicara dari segi budayanya.
Baca Juga: Dirangkai dalam Peringatan Hari Perdamaian Sedunia, Pengurus Satupena Kota Salatiga Dikukuhkan
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah Taslim Syahlan mengatakan, peran agama dan budaya dalam membangun peradaban menghadapi banyak tantangan.
Bermitra dan Bersinergi
Konflik antarpemeluk agama dan perbedaan budaya, menurutnya dapat berujung pada kekerasan. Karena itu, perlu ada upaya jalan keluar agar perbedaan itu menjadi perekat, bukan penyekat.
Taslim mengapresiasi ekaligus mengucapkan selamat kepada Vihara Tanah Putih pimpinan Bhikku Cattamano Mahathera yang baru saja terpilih sebagai juara pertama Lomba Inovasi Moderasi Beragama untuk Kategori Rumah Ibadah.
Baca Juga: Segera Digelar, Parade Baca Puisi Keadilan Satupena Jawa Tengah
Dalam lomba itu juara keduanya adalah Masjid At-Taqwa dan Pura Kalingga Pekalongan. Sedangkan juara ketiga Pura Karanggede Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menurut Taslim, dalam kegiatan yang menurut rencana akan dihadiri Kepala Badan Kesbangpol Jawa Tengah Hairuddin dan Kepala Kanwil Kemenag Jateng Musta'in Ahmad itu, juga akan ditampilkan pembacaan puisi moderasi beragama oleh sejumlah penyair anggota Satupena Jawa Tengah pimpinan Gunoto Saparie.
"FKUB Jateng memang bermitra dan Bersinergi dengan Satupena Jateng. Beberapa kali kami mengadakan parade baca puisi moderasi beragama di klenteng, vihara, dan pondok pesantren. Bahkan kami telah menerbitkan buku antologi puisi moderasi beragama berjudul Kusebut Nama-Mu dalam Seribu Warna," kataanya.***
