Inovatif, Piket Siaga Erupsi Gunung Merapi Sambil Jaga Kedai Kopi

15 Februari 2022, 10:05 WIB
Salah satu kedai kopi di lereng tenggara Gunung Merapi, tepatnya di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten /Dok Ftp/

KARANGANYARNEWS – Inilah kiat sukses warga lereng Gunung Merapi. Ronda siaga bencana erupsi, sambil berwirausaha membuka kedai kopi.

Hasilnya, selain keselamatan warga dari ancaman bencana erupsi. Keuntungan rupiah dari penjualan minuman kopi khas lereng Gunung Merapi, pun diraupnya.

Begutulah inovasi nan inspiratif warga lereng tenggara Gunung Merapi. Tepatnya di Dusun Gondang, Desa Balerante,  Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Baca Juga: Gunung Merapi 5 Kali Erupsi, BPPTKG; Waspadai Bahaya Guguran Lava

Sebagaimana diketahui, beberapa bulan terakir aktifitas gunung berapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini,  kian reaktif hingga sering terjadi erupsi.

“Berakibat terjadinya guguran lava, hembusan awan panas, luapan lahar  maupun hujan abu,” tulis BPPTKG sebagaimana laporannya yang dirilis portal resminya.

Karena itu juga, status atau lavel kebencaan pun setiap saat turun naik. Antara siaga bencana Gunung Merapi ke status bahaya bencana Gunung Merapi,  demikian juga sebaliknya.

Baca Juga: Proyek Jalan Tol Solo-Jogja; Bupati Klaten Tagih Janji Ganti Untung

Untuk mengetahui kemungkinan terjadinya bencana yang mengancam keselamatan jiwa, seluruh masyarakat yang bertempat tinggal di zona bahaya bencana Gunung Merapi harus selalu siaga, ronda pemantauan bencana.

Termasuk diantaranya, masyarakat Balerante. Salah satu desa di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten ini, jaraknya tak lebih 5 km dari puncak atau kubah magma Gunung Merapi.

“Siaga bencana Gunung Merapi yang harus dengan dengan ronda setiap malam. Inilah yang kemudian menginspirasi kami membuka kedai kopi,”  kata Jainu, 52 tahun, yang memanfaatkan halaman rumahnya untuk wirausaha kedai kopi.

Baca Juga: Misteri 2 Pocong di Boyolali, Inilah Penampakannya di Situs Watugenuk

Secara kebetulan, halaman rumah tokoh Desa Balerante ini sangat luas. Untuk memulai bisnisnya seduhan kopi khas lereng Gunung Merapi, dia dirikan beberapa gazebo lengkap dengan meja kursinya.

Hanya dalam hitungan hari, kedai kopi ‘out door’ yang dibukanya kian ramai dikunjungi anak-anak muda. Sambil nyruput kopi, kedai kopi ini juga menjadi tempat nongkrong mengasikkan bagi puluhan generasi milenial.  

“Warga Kecamatan Kemalang juga banyak yang menanam kopi. Hasil panenannya, mereka olah sendiri secara tradisional. Jadilah kopi khas lereng tenggara Gunung Merap,” terang dia.

Baca Juga: Primbon Selasa Pahing; Wajib Tahu, Inilah 9 Pendongkrak Inner Beautymu

Karena makin banyaknya peminat kopi produk lokal yang dibranding ‘Kopi Balerante’, kian banya warga Kecamatang Kemalang yang mencari keberuntungan dari membuka kedai kopi.

Tokoh masyarakat yang akrap disapa Ki Rekso Giri ini, kepada awak media juga menjelaskan, makin laris manisnya ‘Kopi Balerante’ juga karena terdongkrak terus berkembangnya sekian obyek wisata di Kecamatan Kemalang.

Diantaranya disebutkan, obyek wisata Kalitalang di Desa Balerante, Jembatan Gantung Girpasang di Desa Tegalmulya, Pesanggrahan di Desa Sidorejo dan lainnya.

Baca Juga: Berakir di Meja Mediasi, Inilah Kronologi Gadis SMP Diintimi 7 Perjaka

Terkait beberapa kedai kopi yang ada di desanya, disebutkan dikembangkan atas kerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes Balerante. Kedai kopinya buka sejak pagi hari hingga pukul 24.00 Wib.

Pagi hingga sore harinya dikelola para remaja putri gadis desa setempat, malam harinya yang menjaga para pemuda, sekalian piket ronda siaga bencana Gunung Merapi.

“Alhamdulillah kedai kopi di sini selalu rama hingga tengah malam, banyak pendatang dari luar daerah. Selain menikmati keindahan dan kesejukan alamnya, ada juga yang ikut memantau bencana Gunung Merap,” terang dia. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler