Dari Klaten untuk Indonesia, FKUB Inisiasi Tanam Kedelai Sistem TOT

21 Juli 2023, 21:54 WIB
Penanaman kedelai perdana dengan sistem Tanpa Olah Tanam (TOT) di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten /Dok. FKUB Klaten/

KARANGANYARNEWS - Bupati Klaten menyambut baik prakarsa FKUB berkolaborasi dengan petani dan pihak suwasta di Klaten, dalam program menanam kedelai sistem Tanpa Olah Tanam (TOT). Hj. Sri Mulyani mengapresiasi kerjasama Kemitraan usaha dengan jargon 'FKUB Menanam Kedelai  dari Klaten untuk Indonesia'.

 

Prakarsa FKUB Kabupaten Klaten pemberdayaan petani ini, sekaligus mendukung program Bupati dalam mencanangkan menanam kedelai seluas 6 hektar di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Jumat 21 Juli 2023.

"Alhamdulillah tahun ini, petani bersemangat tanam kedelai. Cuaca juga mendukung, ketersediaan air cukup karena pada awal tanam kondisi tanah masih basah,” katanya saat membersamai FKUB Klaten  dalam acara menanam kedelai perdana bersama  para petani  di Desa Tegalrejo.

 Baca Juga: FKUB Klaten Adakan Visitasi Gereja Roh Kudus Sebelum Berikan Rekomendasi

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Klaten, KH. Syamsuddin Asyrofi mengatakan Kabupaten Klaten merupakan daerah sentra penghasil kedelai  di Provinsi Jawa Tengah.

Menurut dia, kontribusinya  menyokong kebutuhan kedelai nasional. Kecamatan Ceper,  salah satu wilayah di Kabupaten Klaten  yang dibidik sebagai  sentra penghasil kedelai, selain juga kecamatan lainnya. 

Program Korporasi

 

FKUB, dijelaskan Syamsuddin berkolaborasi kemitraan dengan pihaak suwasta di Klaten dan  para petani di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, menanam kedelai dengan sistem Tanpa Olah Tanam (TOT).

 Baca Juga: Study Tiru, FKUB Jateng Ajak FKUB Kaltim ke Gereja Blenduk dan Vihara Watugong

"Biasanya setelah panen padi, petani langsung sebar benih. Hal ini untuk menghemat biaya, tenaga kerja tanam dan lebih efisien." kata Ketua FKUB Kabupaten Klaten menambahkan.

Ditemui di lahan penanaman kedalai perdana di Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Ir. Sunarso, M.Si  Direktur PT. JAS Klaten mengatakan, budidaya tanaman kedelai  sampai saat ini cukup menguntungkan petani.

Hasil panen kedelai, dijual ke pabrik untuk diolah menjadi susu kedelai, makanan ringan dan sebagian lagi khususnya varietas Gepak Ijo, dijual ke Pasar Tradisional untuk dijadikan kecambah.

 Baca Juga: 4 Bumbu Dapur Pencegah Stroke dan Serangan Jantung: Catat, Resep Obat Herbal dr Zaidul Akbar

“Kami juga sangat bergembira adanya rencana Kementrian Pertanian melaksanakan program korporasi kedelai di desa-desa,  walaupun hasil panen kami selalu ada yang membeli, program ini diharapkan menuai hasil yang lebih baik dari penjualan kedelai sebelumnya,” katanya.

Komprehensif

 

Menurut Sunarso,  pertumbuhan tanaman kedelai di Klaten saat ini cukup memuaskan, perkirakan produktivitasnya tinggi. Saat ini, kebutuhan kedelai nasional sangat besar semestinya tidak terus-menerus memenuhi kebutuhan kedelai dengan mengimpor dari luar negeri.

Dijelaskan, kedelai lokal adalah solusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.  Salah satu upaya yang harus dilakukan, mengembangkan korporasi petani kedelai.

 Baca Juga: Siasati Mahalnya Perawatan Kecantikan: 4 Tips Kulit Putih Berseri, Ala dr Zaidul Akbar

"Nantinya petani dapat mandiri meningkatkan kualitas penanaman sampai dengan kerjasama yang solid dalam pemasaran hasil. Inilah yang akan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri,” jelasnya.

Ia mengaku bangga dengan semangat petani kedelai di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper. Karena itulah, pihaknya akan terus mengawal agar produksi kedelai tercukupi melalui program-program pemerintah. Baik dari pemerintah pusat, demikian juga pemerintah daerah.

“Melalui pengembangan korporasi ini, petani dapat mengelola usaha budidaya kedelai secara komprehensif dari hulu sampai hilir, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraanya,” katanya penuh harap. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler