Acara flashmob tari tradisional di CFD Jalan Slamet Riyadi Solo, memang bukanlah kebetulan. Acara itu merupakan salah satu rangkaian peringatan Bulan Bung Karno yang digelar Pemprov Jateng.
Kali ini, acara flashmob tari tradisional digelar di enam titik di sepanjang jalan itu, yakni di depan rumah dinas Wali Kota Surakarta Lodji Gandrung, depan Hotel Diamond, Ngapeman, Nonongan, perempatan Ngarsopuran dan Gladak.
Baca Juga: Menara Masjid Bergoyang Gegerkan Pengunjung CFD di Solo, Ini Fakta dan Penampakannya
"Ini bagus ya, di Bulan Bung Karno ini, di tengah keramaian ada anak-anak SMK yang menari dan flashmob tarian tradisional. Lalu semua anak-anak dan pengunjung lain ikut. Ternyata semuanya bisa dan ada keinginan untuk mau ikut," kata Ganjar.
Ganjar mengatakan, gerakan pelestarian budaya tradisional semacam ini perlu ditingkatkan. Di ruang-ruang publik semacam CFD ini menurutnya ruang yang bagus untuk mengenalkan budaya bangsa khususnya pada generasi muda kita.
“Betapa kalau kemudian di dalam ruang-ruang seperti ini ada seni budaya kita berikan secara spontan, disajikan secara spontan, dan orang ikut juga dengan cara spontan,” terang Ganjar.
Baca Juga: Gibran Buru Penyebar Hoax Menara Masjid Sriwedari Ambruk saat CFD
Untuk pertama ia akan tertarik, berikutnya ia akan menunjukkan bahwa mereka bisa. Menurut dia, kalau itu kita punya banyak sekali akan luar biasa. ***