KARANGANYARNEWS - Tak hanya 2 anggota KPPS di Kabupaten Klaten, 2 petugas Penyelenggara Pemilu 2024 di Kabupaten Boyolali juga meninggal duniai seusai pemungutan suara. Benarkah karena kelelahan setelah menjalankan tuga coblosan dan penghitungan suara?
Dua petugas penyelenggara Pemilu 2024 di Kabupaten Boyolli yang tewas tersebut, Didik Wahyudi, 54 tahun, anggota KPPS di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 7 Desa Salakan, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali.
Satunya lagi Pinang Yolanda Restu Mahendra, 29 tahun, Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) di Desa Glonggong, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali.
Baca Juga: Relawan Paslon Anies - Muhaimin Laporkan Dugaan Penggelembungan Suara ke Bawaslu Sragen
Nyuwardi, Komisioner KPU Boyolali menjelaskan, dua petugas penyelenggara Pemilu 2024 itu diduga meninggal dunia akibat kelelahan setelah bertugas dalam pemungutan dan penghitungan suara.
"Jumat sore (16 Februari 2024), Pak Didik Wahyudi masuk RSI Boyolali. Tanggal 17 Februari dini hari, dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit,” kata Nyuwardi kepada awak media.
Meninggal di Rumah Sakit
Dijelaskan, Didik bertugas di TPS 7 Desa Salakan sebagai Ketua KPPS. Jenazah Didik yang tercatat sebagai warga Dusun Barengan RT 05 Desa Salakan, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TP) desa setempat, Sabtu siang.
Baca Juga: Relawan Paslon Anies - Muhaimin Laporkan Dugaan Penggelembungan Suara ke Bawaslu Sragen
Ditemui secara terpisah, Ketua PPS Desa Salakan, Parwadi mengungkapkan, Didik dikenal sebagai senior sebagai petugas KPPS di desanya. Almarhum sudah berulang kali menjadi petugas KPPS, baik dalam Pemilu maupun Pilkada sebelumnya.