7 Potensi Yogyakarta, Menuju Mimpi Ekraf Goes Internasional

2 Juli 2022, 16:06 WIB
Pelaku ekraf Yogyakarta berpotensi goes internasional /Dokumentasi : kemenparekraf.go.id/

KARANGANYARNEWS - Produk-produk ekonomi kreatif Yogyakarta yang sudah terkurasi diharapkan Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dapat ikut dalam ajang "ASEAN Tourism Forum atau ATF2023" yang akan berlangsung Januari 2023 di Yogyakarta. 

Demikian disampaikan Menparekraf Sandiaga saat menghadiri Kelana Nusantara di Netes Cafe, Yogyakarta, Jumat (1/7/2022).

Baca Juga: 15 Kenikmatan Pantai Parangtritis, yang Baju Hijau Jangan Sampai Lewat

Kelana Nusantara merupakan program Kemenparekraf / Baparekraf yang memberikan ruang antara Menparekraf dengan pelaku ekonomi kreatif di Yogyakarta, untuk berdialog seputar tips serta trik menjadi pengusaha sukses, serta berbagai kendala yang dihadapi dalam mengembangkan produk ekonomi kreatif.

Berikut 7 potensi yang ada di Yogyakarta, dilansir dari Siaran Pers Kemenparekraf. 

1. Kualitas dan Daya Saing

Baca Juga: Tingkatkan Minat Beli Masyarakat di Mandalika, Pelaku Ekraf Perlu Perhatikan 11 Hal Ini

Menparekraf Sandiaga menilai pelaku ekonomi kreatif di Yogyakarta sudah memiliki kualitas serta daya saing yang baik, sehingga produk-produk ekraf yang nantinya sudah melewati tahap kurasi dapat berpartisipasi di ajang ATF 2023, apalagi Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah setelah Kamboja.

2. Go Internasional

Agar UMKM dapat go internasional, para pelaku UMKM peserta Kelana Nusantara perlu dikurasi agar dapat tampil di ASEAN Tourism Forum, sehingga mimpi UMKM Goes Internasional dapat terwujud. 

 3. Produk Unggulan

Baca Juga: 7 Fakta Marvel Exhibition, Picu Pelaku Ekraf Kembangkan IP ke Pasar Global

Salah satu produk unggulan yang dapat ditampilkan adalah produk kuliner tahu bakso, yang sangat diminati wisatawan di seluruh ASEAN, karena rasanya gurih dan cukup mengenyangkan, namun produk unggulan ini harus didukung kemasan berkualitas.

4. Kreativitas dan Inovasi 

Pelaku ekonomi kreatif di Yogyakarta harus bisa bertahan di sektor ekonomi kreatif, serta mampu meningkatkan kreativitas dan inovas, karena hal ini merupakan modal utama yang sangat diperlukan, mengingat perkembangan digitalisasi semakin cepat.

5. Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Baca Juga: 5 Poin Penting Kembangkan Potensi Parekraf di Kalimantan Selatan

Beberapa program pelatihan dan pendampingan dari Kemenparekraf / Baparekraf seperti Kelana Nusantara, Apresiasi Kreasi Indonesia, hingga Workshop Kabupaten / Kota Kreatif Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendorong terbukanya peluang usaha. 

6. Antusiasme dan Optimisme

Menparekraf menargetkan sebanyak 1,1 juta lapangan kerja baru tercipta di tahun 2022, penciptaan lapangan kerja ini dapat dilihat dari antusiasme dan optimisme yang baik di Yogyakarta, sehingga diharapkan target 4,4 juta untuk tahun 2024 dapat tercapai. 

7. Peningkatan Kunjungan Wisata 

Saat ini Yogyakarta mengalami peningkatan kunjungan wisatawan cukup signifikan, tercatat saat weekdays keterisian kamar hotel mencapai angka 70 - 80 persen, sementara pada saat weekend hampir mencapai 100 persen. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler